Artikel Pilihan

Mengenal Pohon Pinus Clausa, Pohon yang Sering Dijadikan Pohon Natal

Ciri Ciri Pohon Pinus

Pohon pinus di beberapa daerah ternyata juga digunakan sebagai pohon natal. Memang ada yang menggunakan pohon cemara sebagai pohon natal, ada juga yang memilih pohon pinus hidup karena bentuknya serupa dengan pohon cemara. Salah satu jenis pohon pinus yang sering digunakan untuk pohon natal adalah pohon pinus Clausa.

Pinus clausa sendiri umumnya dikenal sebagai pinus pasir (sand pine), cemara pinus, atau gosok pinus. Beberapa ahli botani membawa spesies ini sebagai varietas Pinus virginiana. Nama spesies diterjemahkan dari istilah Latin yang artinya "ditutup,". Pasalnya, hal ini mengacu pada kerucut biji serotinous yang tetap ditutup meski terkena api.

Baca juga : Pinus Mugo, Pohon Pinus Terpendek yang Bijinya Digunakan Untuk Sirup!

Pohon pinus clausa ini jenis pohon jarum yang tumbuh hingga dewasa dengan ketinggian 21 meter dengan batang lurus dan tegak ke batang miring dan bengkok hingga 50 cm, diukur pada ketinggian dada. Pohon tumbuh dengan percabangan lebat dengan mahkota sebagian besar bulat atau tidak teratur.




Ciri-Ciri Pohon Pinus Clausa

Ciri Ciri Pohon Pinus
Sumber: ucf.edu
Kulitnya berwarna abu-abu sampai abu-abu, tumbuh berkerut, dengan punggung yang sempit, rata, dan tidak beraturan. Pada bagian atas batang, kulitnya kemerahan hingga merah-coklat, platy menjadi halus di bagian distal. Pohon pinus ini tidak punya kantong resin.

Adapun cabangnya tumbuh menyebar dengan bentuk ranting-rantingnya halus, langsing, berwarna ungu ke merah-cokelat, jarang berwarna abu-abu tua. Sementara kuncup daun pohon pinus berbentuk silinder, berwarna ungu-coklat, berukuran hingga 1 cm dengan margin skala berjumbai putih.

Baca juga : Fosil Pohon Pinus Tertua Ditemukan, Usianya Ratusan Juta Tahun

Daun yang berbentuk jarum ini berisi sekitar dua per bundelnya, tumbuh menyebar dan naik, bertahan 2 hingga 3 tahun di pohon. Panjang jarum 6 - 10 cm dan sekitar 1 mm lebarnya. Selain itu, daun tumbuh lurus menjadi agak bengkok, berwarna hijau gelap.

Proses Penyerbukan Pohon Pinus Clausa
Biji kerucut pohon pinus clausa ini diketahui jatuh tempo 2 tahun setelah penyerbukan, menumpahkan benih segera sesudahnya atau sering serotin. Biji pohon pinusberada dalam kelompok 4 dan tahan lama pada pohon dengan struktur bersirip, menyebar, simetris dan berbentuk lanceoloid sebelum dibuka, ovoid ke ovoid lebar ketika terbuka.

Kerucut berukuran 1,2 - 3,2 inci (3 - 8 cm) panjang, berwarna merah-coklat, sessile atau pada (0,4 inci (1 cm) tangkai. Kerucut dengan memiliki perbatasan merah-coklat, ungu, atau ungu-abu-abu gelap secara distal pada permukaan adaxial Apophyses yang menebal, dangkal dan tegak diangkat, berbentuk belah ketupat, dan lintas silang. Umbo pusat pada skala, piramidal rendah, meruncing ke ujung tajam atau lemah, sering meronta.

Pohon Pinus pasir atau Pinus Clausa ini tumbuh di tanah yang dikeringkan dengan baik hingga berlebihan, infertil, masam hingga tanah berpasir sangat asam dari ordo Entisol. Pasir ini berasal dari lautan, yang sebagian besar diendapkan di teras yang dikembangkan selama zaman Pleistosen.

Pohon Pinus Mini untuk Natal

Ciri Ciri Pohon Pinus
Sumber: toptropicals.com
Pohon pinus Clausa ini sering dibentuk menjadi lebih kerdil dan ditanam dalam pot. Hal itulah yang membuat banyak orang menggunakan pohon pinus Clausa sebagai pohon natal mini di rumah. Setelah natal berlalu, pohon pinus masih bisa dirawat dengan baik dan digunakan untuk natal di tahun berikutnya.

Pohon pinus mini atau kerdil ini berbeda dengan pohon pinus bonsai. Perlu diketahui, teknik untuk membuat bonsai dan pohon mini juga sangat berbeda. Hasil dari keduanya, meskipun sama-sama bisa diletakkan di dalam rumah, keduanya memiliki bentuk yang sangat berbeda. Dalam pohon kerdil, efek miniatur pohon pinus diperoleh melalui genetika atau pemuliaan selektif.

Dalam pemuliaan selektif, spesimen yang lebih kecil dari ukuran spesimen normal dikawinkan untuk membuat spesimen yang lebih kecil dari rata-rata. Proses ini berlanjut sampai memiliki jenis spesimen pada ukuran yang diinginkan.

Metode lain untuk dwarfisme pada pohon pinus adalah rekayasa genetika. Dalam rekayasa genetika, gen yang menghambat pertumbuhan atau menyediakan karakteristik miniatur disambungkan ke dalam genom spesimen yang diinginkan.




Sedangkan bonsai pohon pinus adalah cara menanam berbagai miniatur tanaman dari pohon dengan berbagai proses yang digunakan. Hasilnya adalah versi miniatur pohon atau tanaman yang lebih besar.

Namun, bonsai pohon pinus sendiri umumnya akan membutuhkan pemangkasan dan penanaman berkelanjutan untuk mempertahankan ukuran dan bentuk yang diinginkan. Metode bonsai pohon pinus pada dasarnya adalah komitmen waktu dan sumber daya yang lebih besar.

Baca Juga :

Belum ada Komentar untuk "Mengenal Pohon Pinus Clausa, Pohon yang Sering Dijadikan Pohon Natal"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel