Artikel Pilihan

Cara Menanam Bibit Pohon Jati dari Hasil Kultur Jaringan

Pengertian Kultur Jaringan

Metode kultur jaringan adalah padanan kata dalam bahasa Indonesia untuk istilah tissue culture, weefcel cultuus atau gewebe kultur. Metode ini berdasakan konsep bahwa setiap sel yang terdapat pada semua bagian tumbuhan pada dasarkan memiliki potensi untuk tumbuh berdiferensiasi atau berkembang menjadi berbagai macam organ.

Misalnya sel dari batang sebetulnya bisa dibiakkan menjadi sel yang lengkap memiliki daun akar, dan batang.

Jadi kultur jaringan ini adalah cara untuk membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tenaman lain yang berukuran kecil, namun memiliki sifat yang sama persis dengan indukannya. Sifat yang sama persis inilah yang menjadi keuntungan dari metode kultur jaringan.

Misalnya ada pohon jati yang memiliki pertumbuhan batang lurus, tahan penyakit, tidak banyak cabang, tumbuhnya cepat, maka bila dilakukan metode kultur jaringan terhadap pohon jati ini akan didapat tanaman kecil yang memiliki sifat sama persis dengan indukan yang menjadi sumbernya.

Kelebihan Metode Kultur Jaringan

Metode kultur jaringan ini menjadi pilihan dalam memperbanyak bibit karena memiliki kelebihan sebagai berikut :
  • Menghasilkan bibit tanaman yang sifatnya sama persis dengan induknya
  • Bisa memperoleh ratusan ribu bibit dalam waktu relatif singkat
  • Tidak merusak atau mematikan tanaman induk
  • Secara keseluruhan biayanya lebih murah

Aklimatisasi

ciri ciri pohon jati

Pada perbanyakan pohon jati dengan metode kultur jaringan ini didapat tanaman berukuran sangat kecil namun sudah memiliki akar, batang dan daun. Biakan yang masih berada di dalam botol ini tidak bisa ditanam pada polybag besar. Tanaman-tanaman kecil ini harus melalui tahapan yang disebut aklimatisasi.

Aklimatisasi adalah proses penyesuaian tumbuhan hasil metode kultur jaringan agar dapat beradaptasi dengan lingkungan tumbuh yang baru. Tanaman hasil kultur ini berkembang dalam kondisi steril dalam media agar, namun nantinya harus tumbuh di tanah, sehingga perlu tahap penyesuaian.

 Pada proses ini kadang-kadang terjadi kematian, karena tanaman gagal menyesuaikan diri. Sehingga tahap ini memang penting untuk menguji apakah tanaman yang berasal dari in vitro mampu beradaptasi pada kondisi in vivo.

Baca Juga :

Biakan pohon jati hasil kultur jaringan ini harus berupa plantet, artinya sudah mempunyai perakaran dan pertunasan yang cukup ukurannya, tidak terlalu keci. Namun pada umumnya tanaman jati hasil kultur jaringan berupa biakan tanpa akar atau disebut juga stek mikro.
ciri ciri pohon jati
sumber : researchgate.net

Penumbuhan akar ini pada tahap aklimatisasi dengan memberikan hormon pengatur tumbuh yang merangsang perakaran Tanaman jati.
ciri ciri pohon jati
sumber : researchgate.net

Tanaman jati yang masih berada dalam botol ini kondisinya lemah, dan lunak sehingga untuk mengeluarkannya harus sangat hati-hati agar tidak mematahkan batang atau daun. Setelah dikeluarkan dari botol, maka dilakukan induksi untuk menumbuhkan akar. Caranya bagian dasar batang direndam dalam larutan yang mengandung senyawa auksin seperti IBA dan NAA atau Rooton. Biakan ini terlebih dahulu dibersihkan dalam air mengalir dan dibersihkan bagian kalusnya.

Pada tahap aklimatisasi ini tanaman jati perlu kondisi lembab yang cukup namun media tidak terlalu basah.


Media tumbuh

Media untuk menumbuhkan tanaman jati hasil kultur jaringan adalah berupa campuran tanah dan aram sekam dengan perbandingan 1:1. Bisa juga digunakan tanah dan serbuk sabut kelapa dengan perbandingan 1:1 atau tanah + kompos halus dengan perbandingan 1:1. Untuk menghindari infeksi jamur sebaiknya media disterilkan dengn pemanasan atau tekanan uap.

 Kemdian media ini diletakkan dalam bak plastik atau bak semen. Agar kondisinya selalu lembab, tempat pertumbuhan perlu ditutup dengan plastik. Percepatan pertumbuhan daun bisa dilakukan dengan menambahkan pupuk daun seperti hypnonex, bayfolan atau gandasil. Penambahan pupuk ini pada umur 1 minggu setelah proses penanaman.


Pemindahan bibit

Setelah dirasa tumbuh dengan baik dan kuat bibit hasil kultur jaringan ini berarti mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan. Maka bibit ini telah siap dipindahkan ke lapangan atau disebut sebagai bibi siap salur. Umurnya kira-kira 3 bulan. Pada umur 3 bulan ini umumnya sudah mencapai ketinggian 30-50 cm. Tanaman jati hasil kultur jaringan siap ditanam setelah berumur 6 bulan.

Baca Juga :


Belum ada Komentar untuk "Cara Menanam Bibit Pohon Jati dari Hasil Kultur Jaringan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel