Artikel Pilihan

Pentingnya Tahu Saat Panen Porang Terbaik dan Tahapannya

Ciri Ciri Pohon Porang

Tahap panen porang merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu dalam pembudidayaan. Kegiatan terakhir dalam membudidayakan tanaman adalah tahap pemanenan.

Setiap pebisnis selalu mengharapkan perolehan panen umbi dalam jumlah yang banyak dan mutu kualitas yang tinggi. Walaupun ini tahap yang terakhir dalam budidaya tanaman porang, namun tetap perlu pengetahuan yang cukup. Terdapat beberapa tahap panen porang sebagai berikut :

Baca juga : Cara Mengolah Porang Menjadi Berbagai Bahan Makanan

Berbagai Tahap Panen Porang

Terdapat 2 tahap panen porang yang terangkum dalam artikel ini sebagai berikut :

1. Mengetahui Masa Panen Porang

Tidak semua tanaman porang siap untuk dilakukan pemanenan. Hanya umur satu dua tahun saja jelas belum layak panen. Tumbuhan porang yang telah berumur 3 tahun yang sudah layak untuk dilakukan pemanenan. Jadi pemanenan pertama pada tumbuhan yang umurnya telah mencapai 3 tahun.

Ciri Ciri Pohon Porang
Sumber: i.ytimg.com






Pemanenan selanjutnya dilakukan pada tahun berikutnya tanpa harus menanam kembali umbinya. Dalam hal ini masa panen tanaman porang ini hanya setahun sekali. Telah diketahui dalam 1 tahun, tanaman porang mengalami 2 masa yakni 6 bulan mengalami pertumbuhan dan 6 bulan sisanya mengalami masa istirahat.

Bahasa ilmiahnya, masa istirahat ini disebut sebagai dorman. Pada saat dorman itulah, masa panen tanaman porang tiba. Terdapat berbagai pertanda dari tanaman porang yang sedang mengalami “istirahat” yaitu daun tampak layu seakan-akan telah mati.

2. Memilih Umbi yang Siap Panen

Memilih secara selektif umbi berdasarkan ukurannya termasuk dalam tahap panen porang. Setiap umbi yang siap panen, per satuannya memiliki bobot mencapai 1 kg hingga 2 kg. Apabila menemukan umbi yang masih kecil ukurannya dan sekiranya belum mencapai 1 kg hendaknya dibiarkan saja dalam tanah. Hal ini dimaksudkan agar umbi tersebut bisa tumbuh mencapai standar bobot untuk dipanen pada tahun selanjutnya. Hasil panen umbi dalam 1 hektar bisa mencapai 10 ton.

Mengapa Pemanenan pada Musim Kemarau?

Musim kemarau merupakan masa dorman tanaman porang. Pada masa ini sangat tepat dilakukan pemanenan. Pasalnya, pada masa tersebut kandungan glukomanan tanaman porang lebih tinggi jika dibandingkan dengan musim penghujan.

Baca juga : Langkah Mudah Memulai Budidaya Pohon Porang

Hal ini dikarenakan pada masa penghujan terjadi pertumbuhan. Tentunya ketika tanaman tersebut sedang mengalami pertumbuhan akan membutuhkan energi. Tidak lain, energi yang digunakan dalam pertumbuhannya adalah glukomanan.
Ciri Ciri Pohon Porang
Sumber: cdn.akurat.co
Maka dari itulah pada musim penghujan kandungan glukomanan cenderung rendah. Rendahnya kandungan glukomanan tersebut menyebabkan berkurangnya nilai ekonomi tanaman porang. Jadi tahap panen porang sangat tepat dilakukan saat musim kemarau.

Pembersihan Umbi Porang

Setelah tahap panen porang, kegiatan yang tidak kalah pentingnya dan masih berkaitan dengan pemanenan adalah aktivitas pencucian. Terdapat 2 hal yang harus diketahui dalam pencucian umbi porang sebagai berikut :

1. Membersihkan Umbi dari Tanah dan Akar

Umbi porang yang baru saja dipanen masih terbalut oleh tanah dan akar. Setelah pemanenan ini dilakukan, sebaiknya membersihkan umbi tersebut dari akar dan tanah yang menempel. Telah diketahui bahwa yang memiliki nilai jual tinggi adalah umbi tanaman porangnya. Sehingga, akar dan tanahnya perlu dibersihkan.

2. Pembersihan Dapat Dibantu dengan Mesin

Mencuci umbi dalam jumlah yang cukup besar, tentunya akan menyita waktu yang lama. Apalagi, jika jumlah umbi yang dipanen sampai mencapai puluhan ton. Jika pencucian umbi dikerjakan secara manual, sudah terbayang betapa lamanya waktu yang harus tersita.

Mungkin hal yang terjadi, umbi yang sudah dipanen tidak segera dijual dan Perolehan keuntungan pun tertunda. Menanggapi hal tersebut, ditemukan solusi mengatasi masalah perihal pencucian umbi. Solusi yang bisa diterapkan dengan menggunakan mesin pencuci yang disebut sebagai mesin rotor.

Mesin ini memiliki kapasitas menampung umbi sebanyak 1400 kg untuk dilakukan pencucian dalam waktu 1 jam. Cara kerja pembersihan umbi menggunakan mesin rotor dengan memasukkan terlebih dahulu umbi-umbi yang sudah dipanen. Kemudian, menghidupkan mesinnya.




Proses yang dilalui dalam mesin tersebut adalah perendaman, penyikatan, dan penyemprotan air. Setelah semua tahap dilalui, umbi yang berada di dalam mesin bisa dikeluarkan. Tahap perendaman ini bermanfaat untuk memperlunak tanah yang menempel agar lebih gampang pembersihannya.

Sedangkan penyikatan yang dilakukan untuk menghilangkan semua tanah dan lumpur yang melekat pada umbi. Saat pencucian berlangsung dalam mesin rotor tersebut, penyemprotan air dilakukan secara terus menerus hingga semua umbi bersih.

Baca Juga :





Belum ada Komentar untuk "Pentingnya Tahu Saat Panen Porang Terbaik dan Tahapannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel