Artikel Pilihan

Langkah - Langkah Budidaya Pohon Kopi

ciri ciri pohon kopi

Apakah Anda seorang penikmat kopi dan sedang melirik peluang usaha di bidang ini? Kalau iya, maka artikel ini cocok sekali bagi Anda. Artikel ini akan memandu Anda untuk memulai budidaya tanaman kopi mulai dari pemilihan bibit hingga saat panen.

Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan paling banyak diperdagangkan saat ini. Kopi adalah tanaman tahunan yang umur produktifnya bisa mencapai 20 tahun. Ada faktor - faktor yang mampu mempengaruhi keberhasilan budidaya tanaman kopi, yaitu jenis pohon kopi, teknik budidaya, penanganan pasca panen dan pemasaran produk akhir.

1. Jangan Salah Pilih Jenis Pohon Kopi

Pohon kopi mempunyai banyak jenis. Di dunia ini ada sekitar 124 jenis pohon kopi. Akan tetapi, yang paling banyak dibudidayakan hanya arabika, robusta, liberika, dan excelsa. Di sini Anda harus tahu jenis pohon kopi mana yang akan dibudidayakan. Sebab setiap jenisnya mempunyai karakteristik yang berbeda - beda sehingga ada perbedaan pula dalam perlakuan budidayanya.

Selain itu, memilih jenis pohon kopi yang akan dibudidayakan juga harus disesuaikan dengan kondisi lahan Anda. Jika lokasi lahannya terletak di ketinggian lebih dari 800 mdpl, maka lebih baik Anda menanam arabika. Sedangkan jika lahan Anda terletak di ketinggian 400 - 800 mdpl, maka robusta lah yang lebih cocok. Untuk pohon kopi jenis liberika dan excelsa lebih cocok di tanam di dataran rendah.


2. Menyiapkan Bibit Pohon Kopi

ciri ciri pohon kopi
Sumber : wikipedia.com
Setelah memilih jenis pohon kopi apa yang akan Anda budidayakan, selanjutnya mencari bibit yang unggul. Anda dapat mendapatkan informasi mengenai bibit unggul di Puslit Kopi dan Kakao. Bisa pula dicari di toko bibit terpercaya. Sumber tanaman yang digunakan untuk budidaya pohon kopi arabika adalah varietas S 795, USDA 762, Kartika-1, atau Kartika-2.

Sedangkan sumber tanaman untuk budidaya pohon kopi robusta adalah klon BP 42 atau BP 358. Bibit pohon kopi bisa diperbanyak dengan teknik generatif melalui biji untuk kopi arabika dan teknik vegetatif dengan setek untuk robusta.

3. Menyiapkan Lahan

Pohon kopi biasanya ditanam di tanah gembur yang kaya akan bahan organik. Anda bisa menambahkan pupuk organik dan penyubur tanah di sekitar area tanaman guna menambah tingkat kesuburan tanah tersebut.

Jangan lupa juga untuk menjaga tingkat keasaman lahan. Pohon kopi jenis arabika dapat tumbuh baik pada keasaman tanah dengan tingkat keasaman sebesar 5 - 6,5 pH. Sedangkan robusta cocok ditanam di tingkat keasaman 4,5 - 6,5 pH.


4. Menyiapkan Pohon Peneduh

Sebelum memulai budidaya kopi, tanamlah dulu pohon - pohon peneduh. Tujuannya adalah untuk mengatur intensitas cahaya matahari. Sebab tanaman kopi termasuk tanaman yang tidak bisa menerima intensitas cahaya matahari terlalu tinggi (penuh). Jenis pohon peneduh yang biasanya digunakan adalah sengon, dadap, dan lamtoro.

Pilihlah pohon pelindung yang tidak membutuhkan banyak perawatan dan yang daunnya bisa dijadikan sumber pupuk hijau. Hal ini untuk mengurangi biaya perawatan budidaya tanaman kopi Anda. Perawatan yang diperlukan untuk merawat pohon pelindung adalah penjarangan dan pemangkasan daun.

Perlu diperhatikan bahwa jika Anda memilih pohon sengon sebagai pohon pelindung, maka Anda harus menanamnya 4 tahun sebelum budidaya kopi. Namun, jika Anda memilih lamtoro sebagai pelindung, maka Anda bisa mulai menanamnya 2 tahun sebelumnya.

Baca Juga :

5. Tahap Penanaman Bibit Pohon Kopi

Jika keempat komponen di atas sudah siap, maka Anda bisa melakukan langkah langkah berikut ini. -Memindahkan bibit dari polybag ke lubang tanam di lahan yang sudah disiapkan. Jarak tanam divariasikan dengan ketinggian lahan.

Semakin tinggi lahan jaraknya semakin jarang dan semakin rendah jarak tanamnya akan semakin rapat. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 2,75×2,75 meter untuk jenis robusta dan 2,5×2,5 meter untuk jenis arabika.

-Membuat lubang tanam dengan ukuran 60x60x60 cm 3-6 bulan sebelum penanaman. Pisahkan tanah galian bagian atas dan tanah galian bagian bawah dan biarkan lubang tanam tersebut terbuka. Campurkan 200 gram belerang dan 200 gram kapur dengan tanah galian bagian bawah dua bulan sebelum penanaman dilakukan.

 Lalu masukkan ke dalam lubang tanam. Campurkan 20 kg pupuk kompos dengan tanah galian atas, kemudian masukkan ke lubang tanam ketika 1 bulan sebelum bibit pohon kopi ditanam.

-Bibit pohon kopi pun siap untuk ditanam di lubang tanam

6. Merawat Pohon Kopi

Pemeliharaan pohon kopi adalah berupa penyulaman, pemupukan, pemangkasan pohon, dan penyiangan. Penyulaman dilakukan ketika ada kematian pada pohon kopi. Oleh karena itu, perlu melakukan pemeriksaan pertumbuhan bibit pohon kopi tersebut secara rutin, setidaknya seminggu dua kali. Ketika bibit sudah berusia 1-6 bulan, Anda bisa memeriksanya minimal satu bulan sekali.

Pohon kopi harus diberikan pupuk sekitar 1 - 2 tahun sekali. Kebutuhan pupuk setiap pohonnya sekitar 20 kg. Pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik atau pun pupuk buatan.

Selain itu, pohon kopi juga harus dilakukan pemangkasan secara rutin. Untuk tipe arabika, jenis pemangkasan berbatang tunggal lebih cocok karena arabika memiliki cabanya yang sekunder. Sedangkan robusta lebih cocok menggunakan pemangkasan ganda.

Ketika pohon kopi masih muda, pohon harus selalu bersih dari gulma. Oleh karenanya lakukanlah penyiangan setiap dua minggu sekali. Bersihkan gulma yang ada di bawah tajuk pohon kopi. Selanjutnya, penyiangan gulma pada pohon dewasa dilakukan apabila diperlukan saja.

7. Saatnya Memanen

ciri ciri pohon kopi
Sumber : wikipedia.com

Pohon kopi yang dibudidayakan bisa berbuah pada umur 3 - 4 tahun untuk jenis arabika dan 2,5 - 3 tahun untuk jenis robusta. Pada umur 7 - 9 tahun, produktivitas tanaman kopi akan mencapai puncaknya. Selanjutnya pemanenan dan pengolahan pasca panen akan menentukan mutu produk akhir.

Baca Juga :


Belum ada Komentar untuk "Langkah - Langkah Budidaya Pohon Kopi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel