Artikel Pilihan

Cara Merawat Bibit Pohon Pinang Hingga Panen Bagi Pemula

Pada artikel sebelumnya telah dibahas tentang cara menanam biji pohon pinang. Namun apa yang harus dilakukan setelah biji tersebut ditanam atau disemai pada suatu lahan? Apakah ada perlakuan lanjutan setelah tahap penanaman tersebut? Lalu apa saja yang harus dilakukan untuk memanen buah pohon pinang tersebut agar mendapatkan hasil yang bagus?

Semua pertanyaan itu akan dibahas tuntas pada artikel ini. Langkah lanjutan dalam melakukan penanaman biji pohon pinang adalah sebagai berikut:

1. Pembibitan

Setelah biji pohon pinang mengeluarkan akar, batang dan daun, maka biji tersebut sudah berubah menjadi bibit. Bibit tersebut perlu dipindahkan ke sebuah lahan baru yang memiliki lebar minimal 1 m dan panjang yang disesuaikan dengan banyaknya.

Pada tahap ini dikenal sebagai tahap pembibitan. Pembibitan pohon pinang terbagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap 1 memindahkan biji yang berkecambah ke dalam polybag, kemudian tahap 2 memperbanyak dengan cara memindahkan kembali bibit yang tumbuh tersebut ke dalam polybag yang berukuran lebih besar.

Pembibitan Tahap 1

Pada tahap ini biji-biji pohon pinang yang telah bercambah dipindahkan ke dalam polybag berukuran 25x25 cm yang mempunyai lubang-lubang di bagian dasar polybag sebagai tempat drainase. Polybag diisi biji sebanyak 1 biji dan ditanam dengan kedalaman 4 cm kemudian ditutup menggunakan tanah agar rapi. Dapat pula menanam biji tersebut dengan cara juga memposisikannya rata dengan tanah.

Selanjutnya bedengan tersebut diberi penutup untuk menaungi dari cahaya matahari langsung tinggi tiang naungan kira-kira 2,5 m. Setelah umur bibit mencapai 2 bulan, perlahan naungan dikurangi. Pengurangan intensitas naungan ini dilakukan sampai bibit akan dipindahkan ke lahan baru untuk dilakukan pembibitan tahap 2 (kira-kira umur bibit mencapai 5 bulan).

Selama dalam masa pembibitan tahap 1 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu penyiraman bibit dilakukan pagi dan sore hari sebanyak 0,25 L air/polybag, gulma yang terdapat pada tanah dalam polybag harus dicabut dan dosis pemupukan NPK sebanyak 4 gr/polybag serta menyemprotkan fungisida-insetisida untuk menghindar dari serangan hama. Bibit yang baik ialah bibit yang mempunyai pangkal besar dan helai daun melengkung.

Pembibitan Tahap 2

Pada tahap ini bibit yang tumbuh pasti memiliki ukuran yang tidak sepadan dengan polybag yang digunakan. Oleh karena itu bibit pohon pinang tersebut dipindahkan kembali ke dalam polybag yang berukuran sedikit lebih besar kira-kira 40x50 cm. Bibit diposisikan dengan jarak antar polybag sekitar 30x30 cm.

Lahan yang digunakan pada pembibitan tahap 2 haruslah lahan yang datar dan bisa menggunakan lahan dari tahap sebelumnya. Adapun pemindahan bibit dari polybag lama ke polybag baru dilakukan dengan cara mengisi polybag dengan tanah subur sebanyak 2/3 bagian polybag, bisa ditambah kompos atau tidak. 50 % kompos 50% tanah biasa. Setelah itu polybag kecil yang berisi bibit dari tahap pembibitan 1, disobek dan diambil bibit tersebut untuk kemudian dipindahkan ke dalam polybag besar. Setelah itu atur tanah dalam polybag agar padat dan usahakan pangkal bibit tersebut tepat pada permukaan polybag.

ciri ciri pohon bibit pinang

Baca Juga :

2. Pemeliharaan dan Pemupukan

Pemeliharaan bibit pada tahap ini membutuhkan waktu 1 tahun sebelum dipindahkan ke tanah pada area lahan yang lebih luas. Selama masa pemeliharaan, diakukan pemupukan 2 kali/tahun menggunakan berbagai macam pupuk anorganik seperti NPK, pupuk urea, kalium sulfat maupun SP-36.

Pemberian pupuk dapat dilakukan bergantian dan untuk masing-masing jenis berbeda beda dosisnya. Misalnya untuk pupuk NPK diberikan sebanyak 20g/poybag, pupuk urea sebanyak 150 kg, 300 kg untuk pemberian pupuk SP-35 dan pupuk kalium nitrat sebanyak 250 kg.

Sementara itu untuk penyiangan gulma yang muncul dipermukaan tanah dilakukan sebanyak 4 kali untuk umut bibit 1-2 tahun, 3 kali/ tahun untuk tanaman yang sudah mencapai 3-5 tahun dan 2 kali/tahun untuk pohon pinang yang sudah mencapai umur 6 tahun.

Interval penyiangan gulma akan semakin berkurang seiring dengan munculnya pelepah daun pohon pinang, karena pelepah daun pohon pinang tersebut dapat menaungi permukaan tanah sehingga tidak ditumbuhi oleh gulma.
ciri ciri pohon pinang
Sumber: risehtunong.blogspot.com

3. Panen

Bibit yang telah berumur 1-2 tahun dan telah siap secara fisiologis maka akan dipindahkan kembali ke tanah pada lahan yang lebih luas. Sebelum dipindahkan, bibit pohon pinang sebaiknya diseleksi terlebih dahulu.

Adapun kriteria bibit yang baik untuk dipindahkan adalah jumlah daun yang telah mencapai minimal 5 helai, tinggi bibit kira-kira 60-75 dan tidak terserang hama. Setelah dipindahkan ke tanah, pohon pinang akan tumbuh dan berkembang, berproduksi pada umur 4-5 tahun.

Di awal produksi hasil yang didapatkan akan sedikit namun semakin lama akan terus bertambah seiring bertambahnya umur pohon pinang. Masa produktif suatu pohon pinang dapat mencapai 15 tahun, dan setelah itu produksi akan menyusut.

Untuk memanen buah pohon pinang dilakukan dengan cara memetiknya secara langsung oleh manusia maupun menggunakan bantuan hewan seperti monyet, dapat pula menggunakan galah. Buah pohon pinang yang dipanen sebaiknya buah yang menjelang matang atau udah matang.

Adapun kriteria lain buah sudah siap panen adalah kulit buah berwarna kekuningan atau kemerahan. Panen buah pohon pinang dapat dilakukan setiap bulan.


Baca Juga :


Belum ada Komentar untuk "Cara Merawat Bibit Pohon Pinang Hingga Panen Bagi Pemula"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel