Artikel Pilihan

Cara Budidaya Jagung Hibrida Secara Organik, Dijamin Menguntungkan

ciri ciri pohon jagung hibrida

Di Indonesia kebutuhan akan produksi jagung mengalami peningkatan sejak tahun 2016, bahkan jagung menempati urutan ketiga sebagai pangan utama penduduk Indonesia setelah padi dan gandum. Hal ini mendorong pemerintah untuk meningkatkan produksi jagung dalam negeri agar kebutuhan jagung terpenuhi.

Permasalahan ini dapat menjadi peluang bagi Anda yang berprofesi sebagai petani untuk memperoleh keuntungan yang besar. Melalui budidaya jagung hibrida Anda dapat menjual hasil tani tersebut dengan keuntungan maksimal. Jagung hibrida merupakan varietas jagung unggul yang dihasilkan dari proses persilangan dua atau lebih jenis jagung.

Disini kami akan memaparkan cara melakukan budidaya jagung hibrida yang dijamin menguntungkan.

1. Morfologi Jagung Hibrida

Pernahkah Anda membeli jagung dengan tekstur yang tebal dan manis? Kemudian bandingkan dengan jenis jagung yang keras dan hambar? Perbedaan kedua jagung tersebut dikarekan jenis bibit jagung yang digunakan juga berbeda. Jagung yang tebal dan manis merupakan jenis jagung yang berasal dari bibit jagung varietas unggul, salah satunya jenis bibit jagung hibrida.

Budidaya jagung hibrida tentu akan sangat menguntungkan karena proses penanamanya tidak rumit dan kebutuhan masyarakat terhadap jagung juga meningkat. Bibit jagung hibrida memiliki kelebihan tahan terhadap penyakit dan bahkan mampu memproduksi dua tongkol dalam satu batang. Waktu panen yang dibutuhkan jagung hibrida bahkan lebih cepat dari jenis jagung lainnya.

Apakah Anda tertarik dengan budidaya jagung hibrida?

Jika Anda masih ragu untuk memulainya karena tidak menguasai cara budidaya jagung hibrida, maka jangan khawatir. Berikut terdapat langkah-langkah untuk memulai budidaya jagung hibrida.


2. Syarat Tumbuh Jagung Hibrida

ciri ciri pohon jagung hibrida
Sumber: agrowindo.com
Untuk menanam jagung hibrida Anda perlu untuk memperhatikan beberapa kondisi seperti iklim, ketinggian tempat, dan pH tanah. Kabar baik bagi Anda yang ingin melakukan budidaya jagung di Indonesia adalah karena kondisi alam Indonesia yang mendukung budidaya jagung, Karena itu, jagung dikenal sebagai salah satu tumbuhan yang mudah hidup didaerah tropis seperti Indonesia.

a. Iklim

Budidaya jagung hibrida membutuhkan kondisi iklim daerah tropis dengan waktu penyinaran matahari penuh selama 8 jam. Suhu yang baik untuk budidaya jagung hibrida adalah 21-34 C dengan curah hujan sekita 85-200 mm/bulan.


b. Ketinggian Tempat

Pemilihan lahan juga perlu untuk diperhatikan dalam budidaya jagung hibrida. Lahan seperti sawah dapat digunakan sebagai tempat untuk budidaya jagung hibrida asalkan dengan ketinggian sekita 1000-8000 mdpl dan kemiringan tanah 8%.

c. pH Tanah

Kondisi lahan menjadi hal dasar yang perlu diperhatikan, karena pertumbuhan jagung hibrida bergantung pada kondisi lahan yang akan di tanami. Salah satu indikator lahan yang perlu diperhatikan adalah pH tanah. Jagung hibrida dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki pH 5.5-7.0.

Namun Anda tidak perlu khwatir jika kondisi tanah anda tidak memenuhi nilai tersebut. Anda dapat mengganti nilai pH tanah tersebut menjadi nilai yang anda inginkan. Jika anda ingin meningkatan pH tanah maka Anda dapat mengggunakan kapur/dolomit yang disebar merata pada lahan. Sedangkan jika anda ingin menurunkan pH tanah, maka gunakanlah belerang secara merata pada tanah.

3. Persiapan Sebelum Tanam

Selanjutnya yang perlu Anda lakukan untuk memulai budidaya jagung hibrida melakukan tahap persiapan sebelum menanam benih jagung hibrida. Anda hanya perlu mempersiapkan lahan dan benih jagung hibrida untuk memulainya.

a. Persiapan Dan Pengolahan Lahan

Lakukanlah persiapan lahan terlebih dahulu sebelum memulai masa tanam. Taburilah lahan lebih dulu dengan menggunakan pupuk kendang/kompos/bokashi sebanyak 10-20 ton/hektar. Selanjutnya lakukanlah proses oleh tanah 5 hari sebelum memulai masa tanam. Proses olah tanah dapat dilakukan dengan membajak tanah sedalam 20-30 cm agar tanah menjadi gembur. Hal ini juga akan menambah kadar oksigen didalam tanah sehingga memudahkan pertumbuhan akar didalam tanah.

b. Persiapan Benih

Jika Anda telah selesai dengan mempersiapkan lahan, selanjutnya lakukanlah persiapan benih. Persiapan benih jagung hibrida dimulai dari pemberian fungisida. Pemberian jenis dan dosis fungisida dilakukan sebanyak 3-5g/kg benih. Fungisida dapat berupa Metalaxyl yang dicampurkan dengan Dematroph. Cara campurkan fungisada kedalam wadah pencampur yang telah berisi benih, dan tambahkan air secukupnya. Campurkan benih secara merata, kemudian kering anginkan benih selama beberapa jam.
Baca Juga :

4. Penanaman Benih Jagung Hibrida

Penanaman jagung hibrida dapat dimulai jika semua persiapan telah selesai. Cara menanam jagung di sawah maupun dilahan khusus tidak jauh berbeda. Anda hanya perlu memperhatikan cara tanam jagung hibrida dan jarak tanam jagung hibrida.


a. Cara Tanam Jagung Hibrida

Bibit jagung hibrida yang telah siap digunakan selanjutnya di tanam pada lahan dengan kedalaman 2-3 cm di tanah yang gembur. Perhatikanlah jarak tanam jagung hibrida saat menanam benih. Jarak yang terlalu dekat dapat menghambat pertumbungan jagung hibrida, sedangkan jarak yang terlalu jauh membuat fungsi lahan tidak maksimal.

b. Jarak Tanam Jagung Hibrida

Kondisi tanah sebelum menanam perlu diperhatikan, jika Anda menggunakan sawah sebagai lahan maka sebaiknya dibuatkan bedengan. Karena kondisi tanah di sawah cenderung lunak/becek, hal ini dapat menyebabkan benih menjadi busuk karena terlalu banyak tergenang air. Anda hanya perlu membuat bedengan sebesar 100 cm dengan jarak antar bedengan adalah 50 cm. Sedangkan untuk jarak tanam jagung hibrida baik di sawah maupun di lahan khusus adalah sama, yaitu 75 cm x 25 cm atau 75 cm x 20 cm.

5. Pemupukan Jagung Hibrida

a. Pemupukan Pertama

Proses pemupukan merupakan tahap yang penting karena akan mempengaruhi hasil yang akan didapat. Pemupukan pertama pada saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam (hst) yaitu Urea 100-150 kg/hektar ditambah dengan pupuk majemuk (NPKS) 300-400 kg/hektar.


b. Pemupukan Kedua

Pemupukan kedua dilakukan pada umur 28-30 hari setelah masa tanam dengan takaran 250-300 kg urea/hektar


c. Pemupukan Ketiga

Jika tanaman jagung sudah memasuki umur 45 hari setelah masa tanam maka berikanlah pupuk pelengkap cair (PPC) terutama yang mengandung P dan K tinggi untuk mencukupi kebutuhan hara tanaman


d. Pemupukan Keempat

Selanutnya pemupukan keempat dengan memberi PPC pada umur jagung 60 hari setelah masa tanam.


e. Pemupukan Kelima

Pemupukan kelima diberikan saat tanaman jagung berusia 75 hari setelah masa tanam yaitu dengan pemberian pupuk PPC.

f. Pemupukan Keenam

Terakhir adalah memberikan pupuk pada 90 hari setelah masa tanam dengan menggunakan pupuk PPC.

6. Perawatan

a. Penyiangan Rumput

Selama proses masa tanam lakukanlah perawatan pada tanaman jagung hibrida. Proses perawatan budidaya jagung hibrida sama halnya dengan perawatan tanaman lain. Pertama lakukanlah penyiangan rumput yang mengganggu pertumbuhan jagung dan juga dapat mengurangi kandungan unsur hara didalam tanah. Penyiangan rumput cukup dilakukan dengan cara mencabut rumput atau tanaman yang mengganggu yang dilakukan sebanyak dua kali, penyiangan pertama pada umur 15-20 hari setelah masa tanam dan penyiangan kedua pada umur 28-35 hari setelah masa tanam.yang diikuti dengan pembumbunan.

b. Penyulaman

Kemudian lakukanlah penyulaman dengan cara Penyulaman dapat dilakukan dengan penyulaman bibit sekitar 1 minggu.

c. Penyiraman

Selanjutnya jagalah kesegaran tanamana jagung dengan rutin melakukan penyiraman. Lakukanlah penyiraman dengan mengalirkan air pada saluran air di barisan jagung jika lahan memiliki sumber air. Jika lahan kering maka lakukanlah pengairan dengan menggunakan gembor.

d. Pencegahan Hama Dan Penyakit

Perawatan yang penting adalah menjaga agar tanaman jagung terserang daru hama dan penyakit yang dapat berdampak pada gagal panen. Oleh karena itu, lakukanlah pencegahan hama dan penyakit dengan cara pemberian disinfektan pada benih yang akan ditanam. Gunakanlah Teknik agronomi untuk menghindari hama dan penyakit.


7. Pemanenan

Terakhir adalah proses pemanenan, proses pemananen jagung hibrida dilakukan sekitar tujuh minggu setelah tumbuhnya bunga jagung. Panenlah jagung hibrida dengan cara yang benar, yaitu dengan memanen jagung dengan keadaan berkulit dan sebaiknya dipanen saat tidak turun hujan.

Bagaimana? Apakah Anda tertarik memulai budidaya jagung hibrida?

Baca Juga :



Belum ada Komentar untuk "Cara Budidaya Jagung Hibrida Secara Organik, Dijamin Menguntungkan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel