Artikel Pilihan

Perbedaan Menanam Pohon Jeruk Dengan Cara Generatif dan Vegetatif

Pohon Mangga
Menanam pohon mangga memang merupakan hobi yang menyenangkan. Anda akan mendapatkan hasil buah dengan rasa yang lezat dari pohon mangga tersebut. Namun, tentu ada beberapa pertimbangkan kalau anda ingin menanam pohon tersebut. Salah satu hal yang harus anda perhatikan adalah cara penanaman bibitnya. 

Ada dua cara menanam bibit pohon mangga, yaitu secara generatif dan vegetatif. Cara generatif merupakan cara yang menggunakan biji buah mangga, sedangkan cara vegetatif meliputi cangkok, stek, dan okulasi. Baik generatif maupun vegetatif memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Perbedaan Cara Generatif dan Vegetatif Untuk Pohon Mangga 

Pohon Mangga
Sumber: Satuharapan.com

1. Kecepatan Tumbuh 

Perbedaan pertama antara cara generatif dan vegetatif untuk menanam bibit pohon mangga bisa dilihat dari kecepatan pertumbuhannya. Umumnya, pohon yang satu ini akan mulai berbuah saat berumur 1,5 sampai 2 tahun. 

Pohon mangga yang ditanam dengan cara vegetatif bisa tumbuh lebih cepat dibandingkan ditanam menggunakan cara generatif. Cara vegetatif bisa membuat pohon ini berbuah lebih cepat sekitar 6 bulan dibandingkan cara generatif. 

Hal ini disebabkan karena cara vegetatif mengambil bagian cabang dari pohon induknya sehingga pertumbuhan dimulai dari bagian tersebut. Cara vegetatif menanam langsung bijinya sehingga pertumbuhan harus dimulai dari biji tersebut, mulai dari pertumbuhan akar hingga batang yang menembus tanah. 

2. Kekuatan Akar 

Perbedaan lainnya yang paling mencolok dari perbedaan menanam bibit pohon mangga dengan cara generatif dan vegetatif adalah kekuatan akar hingga batang dari pohon yang anda tanam ini. 

Dari banyaknya pohon yang ditanam dengan berbagai cara, menanam pohon dengan cara vegetatif menghasilkan pohon dengan akar yang lebih kuat dibandingkan menanam dengan cara generatif. 

Akar yang tumbuh langsung dari biji dan menembus tanah membuat batangnya bisa tahan terhadap berbagai masalah, seperti hembusan angin yang kencang. Jika anda menanam secara generatif, pohon akan mudah roboh jika terkena angin yang kencang. 

3. Mewariskan Sifat 

Kelebihan menanam bibit pohon dengan nama latin Mangifera indica ini dengan cara vegetatif dibandingkan cara generatif adalah cara vegetatif akan langsung mewariskan sifat dari pohon induknya. 

Jika anda mencangkok pohon mangga yang sehat, produktif, dan menghasilkan buah yang manis, maka bibit yang anda cangkok akan menghasilkan sifat yang sama sehatnya serta menghasilkan buah yang sama. 

Sebaliknya, menanam langsung dari biji menumbuhkan pohon mangga yang sifatnya tidak menentu. Jika anda mendapatkan biji mangga dari buah yang manis, bibit yang baru anda tanam belum tentu menghasilkan rasa yang sama. 

Anda juga sulit menebak kualitas dari buah mangga yang tumbuh dari cara generatif sampai anda mencoba sendiri buahnya. Namun, anda bisa lebih tenang dengan cara vegetatif karena jika anda menanam buah yang berkualitas, hasilnya juga akan memiliki kualitas yang sama. 

4. Biaya 

Kedua cara ini juga membutuhkan biaya yang berbeda dan agak mencolok. Biaya yang dibutuhkan untuk menanam pohon mangga secara vegetatif lebih mahal dibandingkan dengan cara generatif. 

Untuk menanam pohon ini secara vegetatif, baik cangkok, stek, ataupun okulasi, anda membutuhkan plastik, pisau, pemotong, media tumbuh, zat pengatur tumbuh, dan tali. Tentu saja untuk menyiapkan barang-barang tersebut anda membutuhkan biaya. 

Bandingkan dengan cara generatif, dimana anda hanya perlu menanam bijinya saja setelah memiliki lahan yang cukup serta memberikan pupuk. Biaya yang dibutuhkan untuk cara generatif lebih murah dibandingkan biaya yang dikeluarkan kalau anda menggunakan cara vegetatif. 

5. Presentase Keberhasilan 

Untuk presentase keberhasilan, menanam pohon mangga dengan cara vegetatif lebih unggul dibandingkan cara generatif karena cara vegetatif tidak membutuhkan teknik yang terlalu sulit. Namun, anda tetap harus memperhatikan perawatan setelah menanam bijinya. 

Dalam satu pohon induk, anda hanya bisa mengambil beberapa bagian saja jika ingin melakukannya dengan cara generatif. Jika ingin melakukan cara vegetatif, anda bisa mengambil semua biji mangga yang tumbuh dalam satu pohon. 

Bila anda sudah melakukan cara generatif dan akhirnya gagal, anda harus mencari pohon induk lain untuk menanam ulang. Cara yang satu ini juga bisa melukai pohon induk karena anda akan memotong bagian yang anda cangkok. 

Cara vegetatif juga lebih aman karena anda tidak perlu memotong bagian dari pohon mangga, kecuali bagian buahnya yang memang untuk dikonsumsi. 


Menanam Pohon Jeruk Dengan Cara Apa? 

Setelah mengetahui perbedaan cara generatif dan vegetatif dalam menanam pohon mangga, sebaiknya anda memilih cara apa?. Ada beberapa pertimbangan sebelum anda memilih caranya karena kedua cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Jika anda merupakan orang yang tidak sabar ingin segera mendapatkan buah mangga, sebaiknya anda menggunakan cara vegetatif karena cara ini membuahkan hasil yang lebih cepat. 

Sebaiknya anda menggunakan cara generatif bila tinggal di cuaca yang ekstrim karena akarnya akan lebih kuat dan tahan terhadap kekeringan. Namun, bila anda sudah menemukan pohon mangga yang bagus, lebih baik langsung menanam dengan cara vegetatif karena cara ini akan mewariskan sifat pohon induk. 
Pohon Mangga
Sumber: 99.co

Itulah kelebihan dan kekurangan dari setiap cara menanam pohon mangga. Kalau anda memilih menanamnya dengan cara apa?

Belum ada Komentar untuk "Perbedaan Menanam Pohon Jeruk Dengan Cara Generatif dan Vegetatif"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel