Artikel Pilihan

Ciri-Ciri Pohon Jati Putih (Gmelina arborea Roxbn)

ciri ciri pohon jati

Jati putih (Gmelina arborea Roxbn) adalah salah satu jenis pohon dari famili verbenaceae, satu kerabat dengan jati (Tectona grandis) yang sudah umum dibudidayakan sejak dahulu oleh masyarkat. Di negara asalnya yaitu Nepal, India, Pakistan, Bangladesh dan Srilanka, pohon jati putih tumbuh alami secara berkelompok atau tersebar dengan jenis lainnya.

Pada kondisi iklim basah seperti di Myanmar dan Bangladesh pohon jati putih dapat tumbuh subur sepanjang tahun namun di daerah kering seperti di India Tengah akan mengalami pengguguran daun saat kemarau.

Berbagai hasil penelitian hasil kayu dari pohon jati putih dapat dipakai sebagai bahan baku industri serta bahan pembuatan papan partikel, inti kayu lapirs, peti kemas, kerajinan, serta industri pulp dan kertas. Selain untuk industri, hasi kayu jati putih dapat digunakan sebagai arang dan kayu bakar.

Karena kemanfaatannya yang multiproduk ini maka di Indonesia jati putih dikembangkan pada Hutan Tanaman Industri (HTI) di daerah Kalimantan Timur dan Jambi. Di Pulau Jawa, Sulawesi dan Lampung, Pohon Jati putih sudah dikembangkan sebagai Hutan Rakyat (HR).


Klasifikasi Jati Putih

Gmelina arborea Roxbn dikenal dengan nama lokal Jati putih adalah salah satu jenis pohon yang cepat tumbuh merupakan anggota suku Verbenaceae, diklasifikasikan sebagai berikut :
Kerajaan :Plantae (tumbuhan)
  • Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
  • Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua)
  • Sub kelas : Asteridae
  • Ordo : Lamiales
  • Famili : Verbenaceae
  • Genus : Gmelina
  • Spesies : Gmelina arborea Roxb

Pohon jati putih berukuran sedang sampai dengan ketinggian 30 – 40 meter, berbetang silindris dengan diameter rata-rata 60cm. Kadang-kadang dapat dijumpai pohon jati putih yang berdiameter 140 meter di hutan alam.

Baca Juga :

Kulit batang jati putih bertekstrur halus atau bersisik berwarna abu-abu atau coklat muda, ranting halus atau licin atau berbulu halus. Bunganya berwarna kuning terang yang mengelompok dalam tandan besar ( berjumlah 30-350 bunga per tandan).

Bungannya dikategorikan dalam bunga sempurna dengan panjang lebih dari 2,5 cm berbentuk tabung dengan lima helai mahkota. Daun duduknya bersilang, atau bercuping, berbentuk jantung, dengan ujung meruncing berukuran 10-25 cm x 5-18 cm.

Jati putih yang sudah berumur 5 tahun sudah mulai berbunga. Buahnya berukuran panjang 2 – 3,5 cm, kulit buah mengkilap, mesokarp lunak, dan bila dimana agak manis.

Bijinya memiliki pelindung keras seperti batu, dengan panjang 1.6-2.5cm, permukaannya licin, biji terdiri dari 4 ruang dan sedikitnya dalam satu ruang berisi benih. Benih atau lembaga memilik ukuran 6-9 mm sesuai dengan ukuran biji. Biji memiliki berat kurang lebh 400 gr dalam 1000 biji.


Persyaratan Tempat Tumbuh

Jati putih Gmelina arborea ini bisa tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dengan dataran tinggi dengan ketinggian tanah 0 -1000m dpl. Curah hujan yang jadi tempat hidupnya cocok bila mendapat 1000mm per tahun dimana jumlah bulan kering maksimum 6-7 bulan per tahun.

Pertumbuhan optimal bisa dicapai bila lahannya berada pada ketinggian 0-800 m dpl dengan curah hujan 1778-2286 mm dan suhu kering 2-4 bulan dalam satu tahun. Suhu udara yang dikehendaki tanaman jati putih ini dalam kisaran 21-28 derajat Celcius. Pada tanah yang subur kaya bahan organik kondisi pHnya cenderung normal, kisaran 4-7 dan syarat yang penting adalah tanah tidak tergenang air dalam waktu lama.

Jati putih Gmelina arborea ini tidak cocok tumbuh pada tanah pasir, gambut dengan pengaruh pasang surut. Sehingga bila ditanam pada ketinggian 0 m dpl sebaiknya tidak pada zona intertidal yang terkena arus laut saat pasang surut.

Jati putih ini memerulukan bahan organik yang terkandung pada tanah untuk pertumbuhannya sehingga bila ditanam pada tanah yang tipis walaupun bisa hidup namun produksinya tidak akan pesat.

Pembibitan Jati Putih

Bibit jati putih dapat diperoleh dari buah yang sudah tua dan masak. Benih ini diambil dari tegakan atau pohon yang baik sifat pertumbuhannya dengan harapan memperoleh keturunan yang unggul. Buah yang masak kadang masih berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning setelah satu minggu, dan menjadi coklat setelah dua minggu dan menghitam setelah tiga minggu.

Buah yang dikumpulkan kemudian diproses dengan merendammnya pada air dingin selama 24 jam agar kulit buah mudah mengelupuas. Pengelupasan bisa dengan cara digosok tangah. Setelah terkelupas dari kulis kemudian dijemur selama 2-3 hari atau dioven pada shuh 35-50 derajat Celcius. Benih yang sudah kering ini bisa disimpan sampai beberapa tahun, sebelum ditanam.

Baca Juga :


Belum ada Komentar untuk "Ciri-Ciri Pohon Jati Putih (Gmelina arborea Roxbn)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel