Artikel Pilihan

Cara Yang Harus Dilakukan Pasca Panen Pohon Temulawak

Ciri Ciri Pohon Temulawak

Ketahui terlebih dahulu, ciri-ciri dan umur panen pohon temulawak. Rimpang pohon temulawak dipanen dari Pohon Temulawak yang telah berumur 9 sampai 10 bulan. Tanaman Pohon Temulawak yang siap panen itu ada ciri khususnya yaitu pada daun dan batang Pohon Temulawak yang berwarna kuning dan pastinya memiliki rimpang yang cukup besar.

Cara panen pada pohon temulawak yaitu pada tanah di sekitar rumpun digali dan rumpun rimpang pohon temulawak diangkat bersama akar dan rimpang - rimpang nya. Periode panen dilakukan pada akhir masa pertumbuhan Tanaman Pohon Temulawak yaitu pada musim kemarau.

Saat panen akan ditandai dengan atas tanah yang kering. Namun demikian, bila tidak sempat panen pada musim kemarau di tahun yang pertama, ada baiknya dilakukan saja pada musim kemarau di tahun selanjutnya.




Pemanenan yang dilakukan pada musim hujan dapat menyebabkan kerusakan pada rimpang pohon temulawak serta menurunkan kualitas yang terdapat pada rimpang pohon temulawak itu sendiri, sehubungan dengan turun dan rendahnya bahan aktif karena lebih banyak kadar air yang terkandung di dalamnya. Perkiraan hasil panen Tanaman Pohon Temulawak yang sehat dan terpelihara dapat menghasilkan rimpang yang segar sebanyak 10 sampai dengan 20 ton per hektarnya.
Ciri Ciri Pohon Temulawak
Sumber : honestdocs.id

Pasca Panen Pohon Temulawak

Lakukan Penyortiran terlebih dahulu pada rimpang pohon temulawak dilakukan untuk memisahkan rimpang pohon temulawak dari kotoran tanah, akar sisa Tanaman Pohon Temulawak, dan adanya gulma. Setelah selesai disortir sampai bersih, lakukan penimbangan jumlah bahan dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian.

Baca juga : Hal yang Harus Diperhatikan Saat Budidaya Pohon Temulawak

Pencucian dilakukan dengan air bersih. Lakukan pembilasan sekali atau dua kali. Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas dan senyawa di dalam pohon temulawak tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan air telah tercemar kotoran dan banyak mengandung bakteri ataupun penyakit. Setelah dicuci, tiriskan setelah itu tempatkan pada ember.

Jika perlu, lakukan proses perajangan. Lakukan dengan menggunakan pisau stainless steel dan alat bahan dirancang dengan talenan. Perajangan rimpang pohon temulawak dilakukan secara melintang dengan ketebalan mencapai kira - kira 5 mm sampai 7 mm. Setelah selesai melakukan perajangan, timbang hasilnya dan segera taruh dalam wadah ember. Perajangan ini dapat dilakukan, baik secara manual maupun dengan bantuan mesin pemotong.

Pengeringan dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau boleh juga dengan bantuan alat pemanas. Pengeringan rimpang pohon temulawak dilakukan selama 3 sampai 5 hari atau setelah kadar airnya di bawah 8%.

Pengeringan yang dilakukan dengan sinar matahari langsung dapat dilakukan di atas tikar atau pada rangka pengering dan pastikan rimpang pohon temulawaknya tidak banyak yang saling menumpuk. Selama pengeringan lakukan dengan membolak-balik, dapat dilakukan dengan kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan didapat secara merata.

Pengeringan juga dapat dilakukan dengan alat bantu yaitu dilakukan di dalam oven dengan suhu 50 derajat celcius sampai 60 derajat celcius. Rimpang pohon temulawak yang dikeringkan ditaruh di atas tray oven dan dipastikan bahwa rimpang pohon temulawak banyak tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan timbanglah jumlah rimpang pohon temulawak yang dihasilkan.

Selanjutnya adalah melakukan sortasi kering pada rimpang pohon temulawak dengan cara memisahkan kembali dari kemungkinan ada benda - benda asing yang bisa saja ada didalam tumpukan rimpang pohon temulawak tersebut, seperti kerikil, tanah atau kotoran kotoran pengganggu lain. Timbanglah dan jumlah kan rimpang pohon temulawak dari hasil penyortiran yang selesai dilakukan.




Setelah bersih, rimpang pohon temulawak yang kering tadi dapat dikumpulkan dalam wadah karung yang bersih dan kedap udara, kemudian diberi nama, berat bersih, asal tempat dilakukannya produksi, dan tanggal produksi dilakukan, agar mudah diingat saat dijual nantinya.

Baca juga : Keunikan Pohon Temulawak yang baru Kamu ketahui
Ciri Ciri Pohon Temulawak
Sumber: upload.wikimedia.org

Jangan Menyimpan Panen Pohon Temulawak Sembarangan

Kondisi gudang tempat penyimpanan rimpang pohon temulawak harus dijaga ketat agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 31 derajat celcius dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar agar udara bisa dikontrol, tidak mudah bocor, terhindar dari kontaminasi, yang dapat menurunkan kualitas rimpang pohon temulawak, memiliki penerangan yang cukup dan hindari terkena dari sinar matahari langsung serta bersih dan terbebas dari hama gudang.

Baca Juga :


Belum ada Komentar untuk "Cara Yang Harus Dilakukan Pasca Panen Pohon Temulawak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel