Artikel Pilihan

Waspadai Bakteri Xylella fastidiosa, Musuh Petani Zaitun

ciri ciri pohon zaitun

Pohon Zaitun atau Olea Europaeae merupakan tumbuhan berkambium yang identik dengan minyak zaitun yang dihasilkan. Pohon ini sudah ada sejak berabad-abad lalu. Tak ayal, pohon ini telah dikenal banyak orang akan berbagai khasiat dan manfaat yang diberikan.

Akhir-akhir ini, pohon zaitun juga menjadi pilihan bagi para petani sebagai tanaman yang dipilih untuk dibudidayakan. Tak hanya di daerah Eropa dan Timur Tengah yang mulai membudidayakan tanaman ini, tetapi penanaman Pohon Zaitun telah merambah berbagai Negara baik tropis maupun tidak. Namun, beberapa waktu terakhir, para petani zaitun sedang disibukkan dengan adanya penyakit yang menyerang tanaman mereka ini.

Bakteri Xylella fastidiosa adalah dalang dari wabah yang sedang menyerang spesies Olea europeae ini. Di tengah-tengah pandemic Covid-19 yang menyerang manusia, para pohon zaitun sedang berjuang melawan bakteri Xylella sp. Bakteri ini menyebabkan Olive Quick Decline Syndrome (OQDC). Xylella sp. Pertama ditemukan di daerah perkebunan zaitun di Italia.

Bakteri ini telah mengganggu keberadaan zaitun sejak 7 tahun terakhir. Tak hanya di Italia, bakteri ini telah merambah berbagai daerah lain di Eropa. Dilansir dari BBC News pada 21 April lalu, serangan bakteri ini juga ditemukan di daerah Perancis dan Spanyol. Terdapat kemungkinan bahwa bakteri ini juga akan menyerang tanaman lain seperti almon, rosemary, jeruk dan oleander.
ciri ciri pohon zaitun spittlebug
Sumber: bbc.com
Penyebaran bakteri ini dilakukan oleh spittlebug. Dimulai dengan adanya tanda-tanda busa putih (cuckoo) pada dedaunan dan selanjutnya tanaman zaitun akan mongering, tidak lagi menghasilkan buah zaitun dan meskipun masih bisa bertahan hidup, tanaman ini sudah tidak produktif lagi. Bahkan berpotensi untuk menyebarkan bakteri ke tanaman yang lain. Hal ini membuat para petani di Italia terpaksa merobohkan tanaman mereka.
ciri ciri pohon zaitun
Sumber: bbc.com
Bakteri Xylella fastidiosa menghalangi pengiriman air dalam tubuh pohon zaitun. Nutrisi yang seharusnya diserap oleh daun, batang dan bagian tumbuhan yang lain, malah digunakan oleh bakteri tersebut sebagai sumber makanan. Akibatnya tumbuhan tidak bisa menghasilkan bunga dan buah walau terlihat masih sehat. Pendeteksian dini serangan bakteri ini juga cukup sulit dilakukan. Hingga kini, belum ada pengobatan untuk penyakit yang mematikan ini.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa infeksi yang ditimbulkan dari bakteri Xylella telah menyebabkan kerugian hingga miliaran Euro di daerah Spanyol dan Yunani. Di daerah Italia, bakteri ini bahkan telah menghabiskan separuh perkebunan. Bakteri ini juga ditemukan di berbagai daerah Karibia, Taiwan, Iran, Turki, Lebanon, Kosovo, India dan Maroko.

Baca Juga :

Dari penelitian para ahli, Xylella tak hanya menyerang pohon zaitun. Sekitar 560 spesies tanaman dari 72 famili, terancam terinfeksi bakteri ini. Akibatnya, berbagai tindakan pencegahan pun dilakukan.

Untuk menghentikan penyebaran penyakit, hampir sama dengan Covid-19 yang terjadi pada manusia Departemen Lingkungan (Defra) di Inggris sekarang telah membatasi penyebaran tanaman secara besar-besaran. Kegiatan ekspor dan impor dibatasi. Terutama tanaman hidup serta dari jenis kopi, almond, oleander, lavender, dan rosemary. Perlu diketahui bahwa Spittlebug menyukai lavender sebagai sumber makanan.

"Peraturan yang cukup ketat mulai diberlakukan. Hal ini akan sangat berdampak pada arus perdagangan hal-hal seperti zaitun dan lavender yang mana sejumlah besar bergerak di sekitar perdagangan hortikultura," kata Dr Gerard Clover, dari John Innes Center di Norwich, yang terlibat dalam inisiatif penelitian Inggris yang disebut BRIGIT, yang dirancang untuk memantau patogen Xylella.

Para petani saat ini sedang kebingungan dengan adanya ancaman pandemik Covid-19, bisnis mereka mengalami penurunan. Sedangkan, dari hasil infeksi Xylella juga merugikan karena tanaman banyak yang mati. Kebijakan pemerintah bisa menjadi boomerang bagi para petani bila tidak diambil dengan bijak.

Di Indonesia sendiri patutnya perlu disyukuri karena bakteri ini belum ditemukan. Pemerintah Indonesia juga telah bekerja sama dengan negara-negara lain guna mencegah penyebaran bakteri yang semakin meluas. Kementrian Lingkungan Indonesia menerapkan kebijakan impor secara pilih-pilih agar bakteri tidak meluas di Indonesia. Presiden Joko Widodo juga menyarankan agar Indonesia bisa menjadi salah satu pemasok buah zaitun sebagai solusi atas banyaknya tanaman zaitun yang mati di negara lain.

Baca Juga :


Belum ada Komentar untuk "Waspadai Bakteri Xylella fastidiosa, Musuh Petani Zaitun"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel