Artikel Pilihan

Ciri Ciri Pohon Angsana (Pterocarpus indicus) Di Alam Liar

Angsana (Pterocarpus indicus)

Angsana (Pterocarpus indicus) adalah spesies tanaman asli Asia tenggara, Australasia utara, dan pulau-pulau di Samudra Pasifik barat. Pohon angsana dikenal dengan banyak nama, terutama kayunya yang disebut sebagai Kayu Amboyna, Padauk Melayu, Papua Nugini Rosewood, Mahoni Filipina, Andaman Redwood, Burma Rosewood, Narra, Angsana, dan Pashu Padauk.

Pohon angsana salah satu dari dua spesies (satunya lagi adalah Eysenhardtia polystacha) yang digunakan sebagai sumber obat tradisional untuk mengatasi beragam jenis penyakit.



Saat ini populasi pohon angsana terancam karena banyaknya penebangan ilegal yang bertujuan mengambil kayunya. Di Vietnam pohon angsana sudah punah, mungkin di Sri Lanka dan Semenanjung Malaysia juga. Di Filipina, diperlukan izin dari pihak berwenang untuk menebang pohon angsana.

Angsana dinyatakan sebagai pohon nasional Filipina pada tahun 1934 oleh Gubernur Jenderal Frank Murphy, dari Pemerintah Kepulauan Filipina melalui Proklamasi No. 652.


Ciri Ciri Daun Angsana


Daun Angsana

Daun angsana sepanjang 12-22 cm, lebar 12-34 cm, menyirip, dengan 5-11 leaflet.


Ciri Ciri Bunga Angsana


Bunga Angsana

Bunganya berdiameter 6-13 cm yang berisi beberapa bunga. Bunga-bunga tersebut tumbuh pada bulan Februari hingga Mei di Filipina, Kalimantan, dan semenanjung Melayu. Dengan sedikit harum dan memiliki kelopak kuning atau oranye-kuning.


Ciri Ciri Buah Angsana


Buah Angsana

Buahnya berbentuk semiorbicular pod diameter 2-3 cm, dikelilingi oleh sayap membranaceous datar berdiameter 4-6 cm. Buah tersebut mengandung satu atau dua biji, dan tidak terbelah pada saat jatuh, buahnya matang dalam 4-6 tahun, dan menjadi ungu saat kering.


Ciri Ciri Pohon Angsana


Pohon Angsana

Angsana ialah pohon gugur yang dapat tumbuh besar setinggi 30-40 meter, dengan diameter batang hingga 2 meter. Pohonnya menyukai cuaca musim hujan.

Pohon angsana direkomendasikan sebagai pohon peneduh tepi jalan dan kadang-kadang ditanam di halaman rumah yang luas dan taman. Atap dedaunannya berbentuk kubah, dengan cabang yang panjang dan sangat menarik. Saat mekar, bunganya spektakuler di daerah dengan musim kemarau yang konsisten.

Pohon angsana sangat mudah diperbanyak, mulai dari biji atau stek batang.


MANFAAT POHON ANGSANA :

Kayu angsana keras, berwarna keunguan, tahan rayap, dan beraroma mawar. Seringkali kayu angsana digunakan untuk dekorasi, pembuatan furnitur, dan kunci pada marimba (alat musik kayu). Kayu angsana tergolong alam kelas premium yang artinya itu cocok untuk perabotan kelas tinggi, seperti untuk membuat ukiran kayu dan alat musik.



Bunga angsana digunakan sebagai madu infus, sedangkan daunnya digunakan untuk sampo. Bung dan daunnya juga dikatakan bisa dimakan. Konon, daun angsana bagus untuk waxing dan memoles kuningan dan tembaga. Ini juga merupakan sumber kino atau resin.

Daun angsana juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. Daunnya mengandung flavonoid, flavonoid sendiri adalah antioksidan yang memberikan manfaat kesehatan bagi manusia, seperti anti-inflamasi dan anti-alergi. Flavonoid dalam daun angsana dapat mencegah kerusakan pada ginjal.

Dalam pengobatan tradisional, daun angsana juga digunakan untuk mengobati tumor. Sifat ini mungkin disebabkan oleh polipeptida asam yang ditemukan pada kandungan zat di daunnya.

Angsana juga merupakan salah satu sumber lignum nephriticum, untuk mengatasi diuretik di Eropa selama abad ke-16 hingga ke-18. Reputasinya disebabkan oleh infus kayunya, yang berpendar.

Dalam agroforestri, pohon angsana membantu memelihara kesuburan ekosistem dan stabilitas tanah. Angsana mampu memperbaiki nitrogen dengan membentuk hubungan endosimbiotik dengan bakteri pengikat nitrogen yang hidup di akarnya.

Belum ada Komentar untuk "Ciri Ciri Pohon Angsana (Pterocarpus indicus) Di Alam Liar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel