Daftar Pohon Langka Di Indonesia
20 Apr 2020
Tambah Komentar
Terbayangkah ada berapa banyak spesiespohon langka di Indonesia danagaimana kondisinya sekarang?
Sampai hari ini belum terdata secara final spesies-spesies pohon langka yang tumbuh alamai di Indonesia. Sebagai contoh, di Jawa, yang sudah banyak mengalami kerusakan habitat, masih ada sekitar 3.500-an jenis tumbuhan, dari tingkat lumut sampai pohon. Dan untuk keseluruhan Indonesia, tentu jumlahnya lebih banyak lagi.
Kurangnya perhatian kita terhadap keberadaan dan kelangsungan hidup pohon-pohon langka, ditambah terbatasnya informasi ilmiah mengenai populasi dan biologinya, menyebabkan tingkat keterancamannya bertambah.
Tukirin Partomihardjo, peneliti Botani dan Ekologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan, saat pohon tumbuh dan berkembang, ia akan membentuk suatu lingkungan yang nyaman untuk fauna, mengontrol suhu, kelembapan dan kesegaran udara karena menghasilkan oksigen. Selain itu, pohon juga memberikan pakan berupa buah, daun, dan madu.
Tukirin memaparkan empat aspek yang harus kita perhatikan dengan serius.
- Adanya pemanfaatan berlebihan.
- Habitat tumbuh pohon semakin terdesak akibat perkembangan penduduk, merubah habitat pohon menjadi bangunan dan perumahan.
- Kerusakan habitat membuat variasi genetik dan kesehatan jenis pohon mengalami penurunan kualitas.
- Penyebaran biji dan penyerbukan bunga memerlukan satwa. Semakin rusaknya lingkungan beserta habitat satwa penyebar, semakin sulit juga regenerasi pohon dilakukan.
Contohnya spesies pohon Durian (Durio) yang memerlukan kalelawar dalam penyerbukannya. Akibat habitat kalelawar yang hidup di gua banyak ditutup atau dibuat tambang, maka populasinya pun berkurang dan berimbas pada kelestarian spesies durian tersebut.
Nah, berikut ini Daftar Pohon Langka Di Indonesia :
Saninten
Source : slideplayer.info |
Nama ilmiah : Castanopsis argentea
Nama lokal : Sarangan, Berangan, Saninten
Penyebaran : Sumatera dan Jawa
Habitat : Pegunungan (150-1.750 mdpl)
Status : Belum dinilai IUCN
Nama lokal : Sarangan, Berangan, Saninten
Penyebaran : Sumatera dan Jawa
Habitat : Pegunungan (150-1.750 mdpl)
Status : Belum dinilai IUCN
Castanopsis acuminatissima adalah pohon asli Indonesia, yang sebagian besar tumbuh di hutan perbukitan hingga pegunungan Jawa dan Sumatera yang tidak terganggu. Pohon ini ditemukan di sekitar Gunung Gede dan Gunung Halimun. Di hutan habitatnya, pohon sainten dapat tumbuh setinggi 30 meter.
Tengkawang Pinag
Source : natureloveyou.sg |
Nama ilmiah : Shorea pinanga
Nama lokal : Meranti, Meranti Tembaga, Tengkawang Pinag
Penyebaran : Kalimantat
Habitat : Pegunungan (dibawah 700 m dpl)
Status : Belum dinilai IUCN
Nama lokal : Meranti, Meranti Tembaga, Tengkawang Pinag
Penyebaran : Kalimantat
Habitat : Pegunungan (dibawah 700 m dpl)
Status : Belum dinilai IUCN
Meranti merupakan salah satu spesies pohon yang berperan penting sebagai penghasil kayu. Pohonnya endemik Kalimantan dan tumbuh alami di hutan perbukitan hingga pegunungan pada ketinggian di bawah 700 m dpl. Pohonnya termasuk pohon besar dengan ketinggian maksimal mencapai 60 meter.
Mersawa
Source : binhi.ph |
Nama ilmiah : Anisoptera costata
Nama lokal : Mersawa, Ki Tenjo
Penyebaran : Sumatera, Kalimantan, Jawa
Habitat : Hutan hujan dataran rendah (dibawah 700 m dpl)
Status : Terancam menurut IUCN
Nama lokal : Mersawa, Ki Tenjo
Penyebaran : Sumatera, Kalimantan, Jawa
Habitat : Hutan hujan dataran rendah (dibawah 700 m dpl)
Status : Terancam menurut IUCN
Mersawa adalah spesies pohon berukuran besar yang kini terancam punah. Tinggi maksimal pohon ini adalah 70 meter dan diameter batang hingga 2 meter.
Ulin
Source : flickr.com/Prof Dr Kamarudin Mat-Salleh |
Nama ilmiah : Eusideroxylon zwageri
Nama lokal : Ulin, Bulian, Kayu Besi
Penyebaran : Kalimantan
Habitat : Hutan dataran rendah (dibawah 600 m dpl)
Status : Rentan menurut IUCN
Nama lokal : Ulin, Bulian, Kayu Besi
Penyebaran : Kalimantan
Habitat : Hutan dataran rendah (dibawah 600 m dpl)
Status : Rentan menurut IUCN
Ulin adalah pohon berukuran sedang hingga besar dan dapat mencapai ketinggian 45 meter dengan diameter batang hingga 2 meter. Spesies ini dibudidayakan secara luas di Indonesia seperti di Sumatera selatan, Bangka Belitung, dan Kalimantan.
Pohonnya ditemukan tumbuh secara alami dilereng-lereng perbukitan Kalimantan. Kayu pohon ulin dianggap sebagai kayu paling kuat dan awet se-Asia Tenggara (kayu kelas 1) dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi ringan maupun berat.
Kamper Kalimantan
Source : flickr.com/Yeoh Yi Shuen |
Nama ilmiah : Dryobalanops aromatica
Nama lokal : Kapur, Kamper Kalimantan, Kamper Melayu, Kamper Sumatera
Penyebaran : Sumatera, Kalimantan, Kepulauan Riau
Habitat : Hutan dataran rendah (dibawah 400 m dpl)
Status : Belum dinilai IUCN
Nama lokal : Kapur, Kamper Kalimantan, Kamper Melayu, Kamper Sumatera
Penyebaran : Sumatera, Kalimantan, Kepulauan Riau
Habitat : Hutan dataran rendah (dibawah 400 m dpl)
Status : Belum dinilai IUCN
Kamper kalimantan adalah spesies pohon berukuran besar dengan tinggi 40-50 meter dan diameter batang mencapai 1,5 meter. Pohonnya ditemuykan tumbuh di hutan perbukitan dan pegunungan Dipterokarpa, Samarinda, Kalimantan Timur pada ketinggian kurang dari 400 m dpl.
Selain di Kalimantan, pohon ini juga tumbuh di Sumatera dan Kepulauan Riau. Kayunya berkualitas tinggi dan sering digunakan untuk konstruksi, sedangkan kampernya dipakai untuk bahan parfum yang dikenal dengan nama "Kapur Barus".
Resak Brebes
Source : phytoimages.siu.edu |
Nama ilmiah : Vatica javanica
Nama lokal : Resak Brebas, Pelahlar Laki
Penyebaran : Jawa Barat, Jawa Tengah
Habitat : Hutan primer & sekunder tua (200-900 m dpl)
Status : Kritis menurut IUCN
Nama lokal : Resak Brebas, Pelahlar Laki
Penyebaran : Jawa Barat, Jawa Tengah
Habitat : Hutan primer & sekunder tua (200-900 m dpl)
Status : Kritis menurut IUCN
Resak brebes adalah pohon berukuran sedang yang tingginya bisa mencapai 25 meter. Spesies ini dilaporkan hanya tumbuh di hutan primer atau sekunder tua pada ketinggian 200 hingga 900 m dpl di daerah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes.
Kokoleceran
Source : inibaru.id |
Nama ilmiah : Vatica bantamensis
Nama lokal : Kokoleceran
Penyebaran : Banten
Habitat : Hutan dataran rendah
Status : Terancam menurut IUCN
Nama lokal : Kokoleceran
Penyebaran : Banten
Habitat : Hutan dataran rendah
Status : Terancam menurut IUCN
Kokoleceran adalah maskot provinsi Banten yang merupakan salah satu pohon endemiknya yang dipercaya hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon. Pohon ini berukuran sedang dan dapat tumbuh setinggi 30 meter.
Lagan Bras
Nama ilmiah : Dipterocarpus cinereus
Nama lokal : Lagan Bras
Penyebaran : Pulau Musala di Sumatra Utara
Habitat : Hutan dataran rendah
Status : Punah menurut IUCN
Nama lokal : Lagan Bras
Penyebaran : Pulau Musala di Sumatra Utara
Habitat : Hutan dataran rendah
Status : Punah menurut IUCN
Pohon lagan brass pernah dinyatakan punah pada tahun 1998 oleh IUCN, namun pada 2013 tim ekspedisi Kebun Raya Bogor menemukan kembali spesies pohon ini di Pulau Mursala, Sumatera Utara. Pohonnya sendiri tergolong pohon besar yang dapat tumbuh setinggi 50 meter di alam liar.
Pelahar
Source : pohonlangka.id |
Nama ilmiah : Dipterocarpus littoralis
Nama lokal : Pelahar, Kelahlar
Penyebaran : Pulau Nusa Kambangan di Jawa Tengah
Habitat : Hutan dataran rendah
Status : Kritis menurut IUCN
Nama lokal : Pelahar, Kelahlar
Penyebaran : Pulau Nusa Kambangan di Jawa Tengah
Habitat : Hutan dataran rendah
Status : Kritis menurut IUCN
Pohon pelahlar dapat tumbuh mencapai ketinggian 50 meter dan diameter batang lebih dari 1,5 meter. Jenis ini dapat hidup di hutan campuran dataran rendah, punggung bukit, lereng, pinggir sungai, serta pada substrat tanah bukit kapur di Nusakambangan bagian barat.
Sonokeling
Source : flickr.com/Dinesh Valke |
Nama ilmiah : Dalbergia latifolia
Nama lokal : Sonokeling, Sanakeling
Penyebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur
Habitat : Hutan dataran rendah (kurang dari 600 m dpl)
Status : Rentan menurut IUCN
Nama lokal : Sonokeling, Sanakeling
Penyebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur
Habitat : Hutan dataran rendah (kurang dari 600 m dpl)
Status : Rentan menurut IUCN
Sonokeling adalah pohon penghasil kayu keras dan awet yang berbobot sedang dan berkualitas tinggi. Dalam perdagangan kayu Internasional, sonokeling dikenal dengan nama Indian Rosewood, Bombay Blackwood, Java Palisander, dan Palisandre de l̢۪Inde. Pohon berukuran sedang hingga besar, tingginya 35-45 meter dengan gemang mencapai 2 meter.
Di Indonesia, pohon sonokeling hanya ditemukan tumbuh alami di hutan-hutan Jawa Tengah dan Jawa Timur pada ketinggian di bawah 600m dpl.
Kerantungan
Nama ilmiah : Durio oxleyanus
Nama lokal : Kerantungan, Kerantongan, Durian Daun
Penyebaran : Kalimantan
Habitat : Hutan dataran rendah
Status : Rentan menurut IUCN
Nama lokal : Kerantungan, Kerantongan, Durian Daun
Penyebaran : Kalimantan
Habitat : Hutan dataran rendah
Status : Rentan menurut IUCN
Kerantungan adalah spesies pohon penghasil buah yang mirip dengan durian, dan termasuk tanaman endemik Kalimantan. Pohonnya berukuran besar, tinggi maksimalnya mencapai 45 meter dan diameter batangnyanya hingga 1 meter.
Tabelak
Nama ilmiah : Durio graveolens
Nama lokal : Tabelak, Durian Burung
Penyebaran : Kalimantan
Habitat : Hutan dataran rendah (kurang dari 1.000 m dpl)
Status : Belum dinilai IUCN
Nama lokal : Tabelak, Durian Burung
Penyebaran : Kalimantan
Habitat : Hutan dataran rendah (kurang dari 1.000 m dpl)
Status : Belum dinilai IUCN
Tabelak merupakan pohon buah khas kalimantan yang banyak terdapat di pedalaman Kalimantan. Bentuk pohonnya serupa dengan pohon duriaan pada umumnya dengan tinggi mencapai 25-30 meter. Daunnya mirip dengan daun durian, namun ukurannya lebih besar. Pohonnya ditemukan tumbuh di hutan dataran rendah hingga perbukitan pada ketinggian 1.000 m dpl.
Merbau
Source : flickr.com/J. B. Friday |
Nama ilmiah : Intsia bijuga
Nama lokal : Merbau, Ipil
Penyebaran : Maluku, Papua
Habitat : Hutan dataran rendah
Status : Rentan menurut IUCN
Nama lokal : Merbau, Ipil
Penyebaran : Maluku, Papua
Habitat : Hutan dataran rendah
Status : Rentan menurut IUCN
Merbau adalah pohon penghasil kayu keras berkualitas tinggi yang pohonnya diteumukan tumbuh alami di wilayah Maluku dan Papua barat. Kayu merbau dikenal sebagai "Kwila" sedangkan nama-nama-nama dalam perdagangan berbahasa Inggris adalah Mirabow, Moluccan Ironwood, Malacca, dan Teak. Pohonnya berperawakan besar yang dapat tumbuh mencapai tinggi 50 meter dan gemang hingga 2,5 meter.
Belum ada Komentar untuk "Daftar Pohon Langka Di Indonesia"
Posting Komentar