Artikel Pilihan

Hama yang Menyerang Kebun Pohon Pinang

Dalam melakukan budidaya pohon pinang perlu diwaspadai makhluk hidup lain yang dapat menyerang sewaktu-waktu. Makhluk hidup ini biasanya menjadi musuh alami para petani pohon pinang. Makhluk hidup ini biasanya berukuran kecil dan menyerang secara berkelompok. Makhluk ini dikenal sebagai hama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hama memiliki pengertian hewan yang seringkali mengganggu sehingga mempengaruhi hasil produksi pertanian maupun perkebunan. Hewan-hewan tersebut berasal dari berbagai macam kelompok, ada yang dari kelompok mamalia hingga serangga. Hewan yang termasuk hama tersebut antara lain babi hutan, tikus, tupai dan serangga.

Adapun beberapa serangga dan hama lain yang sering menyerang perkebunan pohon pinang adalah sebagai berikut:


1. Bagworms atau Ulat Kantung

Ulat kantung biasanya ditemukan di bawah pelepah daun dan pohon pinang. Hewan tersebut membuat lubang-lubang kecil pada pelepah tersebut sebagai tempat tinggal. Ulat kantung dapat dikendalikan secara kimiawi dengan cara menyemprotkan insektisida yang mengandung bahan aktif acephate dengan dosis 100 gr dalam 250 ml air. Dosis insektisida ini disemprotkan pada setidaknya 10 pohon pinang

2. Captotermes curvigathus atau Rayap

Rayap jenis ini biasanya menyerang benih pohon pinang saat masuk musim kemarau. Awal penyerangan serangga ini pada bagian pangkal batang pohon pinang dan akan menjalar ke bagian pucuk pohon pinang. Penyeranganya hewan ini membuat pucuk pohon pinang menjadi layu hingga pohon pinang yang menjadi inangnya mati.

Untuk mengendalikan penyerangan rayap jenis ini dapat dilakukan dengan cara menimbun pangkal batang dengan pasir. Selain itu juga dapat menggunakan cara lain yaitu dengan menyemprotkan insektisida yang mengandung bahan aktif fipronil sebanyak 2,50 ml/L air. Selain insektisida yang mengandung fipronil bisa juga menggunakan senyawa chlorpyriphos dengan dosis pemberian sebanyak 6,25 ml/L air.

ciri ciri pohon hama pinang

3. Aularches miliaris Linn atau Belalang

Belalang selain sebagai indikator biologis lingkungan ternyata dalam wilayah perkebunan juga dapat merugikan pada petani, dalam konteks ini adalah petani pohon pinang. Masalah yang ditimbulkan oleh belalang pada areal perkebunan adalah penyerangan terhadap helaian (lamina) daun, sehingga dapat menyebabkan daun menjadi berlubang.

Pengendalian hama ini dapat dilakukan secara mekanis maupun kimia. Secara mekanis dilakukan dengan menghancurkan sarang belalang, sedangkan secara kimia dapat menggunakan insektisida berbahan aktif fipronil dengan dosis 2,50 ml/L air. Selain itu dapat pula menggunakan insektisida yang mengandung senyawa chlorpyriphos dengan dosis 6,25 ml/ L air.

Baca Juga :
ciri ciri pohon hama pinang
Sumber: commons.wikimedia.org


4. Kutu : Kutu Merah (Raolella indica Hirst), Kutu Putih (Oligonychus indicus Hirst) dan Kutu Oranye (Dolichotetranychus sp.)

Organisme ini biasanya hidup secara berkelompok di bagian bawah daun dengan menghisap cairan-cairan yang ada. Hal ini menyebabkan daun berubah warna menjadi warna kekuningan hingga kecoklatan dan berakhir mengering. Khusus kutu jenis Dolichotetranychus sp. biasanya menyerang buah muda pohon pinang dengan menghisap cairan buahnya, sehingga menyebabkan buah muda gugur sebelum waktunya.

Cara mengendalikan kutu jenis ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mengandung bahan aktif kelthan dengan dosis 1,86 ml/L air atau bisa menggunakan predator alami, Chilocorus sp.

5. Leucopholis burmeistri Brenske atau tempayak akar

Seperti namanya, organisme ini menyerang akar pohon pinang pada fase larva dan menyerang daun ketika pada saat fase dewasa. Tempayak akar juga dikenal dengan nama tempayak putih. Hama ini memiliki warna coklat, berbentuk huruf V dengan tubuh yang halus dan memiliki kaki.

Hama ini cukup merugikan pohon pinang. Untuk mengendalikan hama ini dilakukan dengan 2 cara, baik secara mekanis, biologi dan secara kimia. Pengendalian secara mekanis dilakukan dengan membersihkan rumput disekeliling pohon pinang.Sementara itu pengendalian secara kimia dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mengandung bahan aktif phorate pada permukaan tanah sebanyak 20 gr/pohon.

Penyemprotan dilakukan pada bulan Mei dan September atau Oktober, karena pada bulan tersebut larva rayap pada tahap populasi terbanyak. Sementara itu pengendalian secara biologi dapat dilakukan dengan menggunakan jamur Metarrhizium anisopliae sebagai musuh alami.


6. Tirathaba mundella Walk atau Ulat Bunga

Ulat ini hidup dan berkembang pada bunga dan menghisap cairan bunga. Ketika dewasa, ulat ini meletakkan telur di seludang. Hal ini menyebabkan seludang tidak dapat terbuka secara sempurna. Untuk mengendalikan ulat ini biasanya menggunakan cara mekanis, kimia dan biologi.

Secara kimia menggunakan insektisida yang memiliki bahan aktif malathion 50% EC sebanyak 2 ml/L air. Sementara itu secara biologi dilakukan dengan memanfaatkan serangga lain sebagai musuh alami, seperti Apanteles tirathebae, Telenomus tirathebae dan lalat Tachinidae. Pengendalian secara kimia dilakukan dengan membersihkan lahan, membakar sisa tanaman atau membenamkan ke tanah.

Itulah beberapa jenis hama yang sering menyerang kebun pohon pinang. Semoga bermanfaat.

Baca Juga :


Belum ada Komentar untuk "Hama yang Menyerang Kebun Pohon Pinang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel