Ciri Ciri Pohon Buah Merah Papua (Pandanus conoideus) Di Alam Liar
5 Feb 2020
Tambah Komentar
Buah Merah Papua (Pandanus conoideus) adalah spesies tanaman dalam keluarga pandan. Pohonnya tumbuh di seluruh daratan papua, dan termasuk buah lezat tradisional khas papua. Orang Papua menyebutnya Marita atau Kuansu.
Sebelum dikonsumsi, buah merah papua biasanya diolah terlebih dulu dengan membelahnya, kemudian membungkusnya dengan daun, dan memasaknya dengan oven tanah (dikukus).
PENELITIAN BUAH MERAH PAPUA
Adapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih (UNCEN) di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih (UNCEN) sempat mengamati secara saksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker,dll.
Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata):
Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.
Adapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih (UNCEN) di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih (UNCEN) sempat mengamati secara saksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker,dll.
Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata):
- Karoten (12.000 ppm)
- Betakaroten (700 ppm)
- Tokoferol (11.000 ppm)
Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.
Di Papua Nugini disebut buah merah sering dibuat saus merah yang disebut saus marita. Saus marita adalah zat mirip kecap yang digunakan untuk membumbui makanan.
Ciri Ciri Buah Merah Papua
Buahnya panjang dan berwarna merah saat matang (ada pula varietas lain yang berwarna kekuningan atau coklat). Ukurannya sekitar 60-70 cm, diameter 15-17 cm, dan berat sekitar 3 kg.
Ciri Ciri Pohon Buah Merah Papua
Pohonnya serupa dengan pandan, namun dengan bentuk daun yang lebih besar.
Pembudidayaan buah merah pertama kali dipelopori oleh seorang warga lokal, Nicolaas Maniagasi, pada tahun 1983. Atas jerih payahnya tersebut, Nicolaas mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002.
Bagi masyarakat di Wamena, buah merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak juga yang memanfaatkannya sebagai obat.
Secara tradisional, buah merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit, dan meningkatkan stamina.
Belum ada Komentar untuk "Ciri Ciri Pohon Buah Merah Papua (Pandanus conoideus) Di Alam Liar"
Posting Komentar