Artikel Pilihan

Sejarah Bonsai: Awalnya Bernama "Penjing" dan Berasal dari Cina

Sejarah Bonsai

Flashback ke Cina abad ke-6, dimana banyak orang-orang disana dulu mencari pohon di alam liar untuk ditanam di dalam wadah dangkal bertujuan untuk menciptakan estetika keindahan pohon hidup berusia tua.

Pohon-pohon yang dikumpulkan dari alam bukanlah pohon biasa, namun pepohonan yang memiliki keunikan dan sesuai dengan kriteria pada saat itu (belum diketahui kriteria khusus orang kuno dalam memilih pohon di alam). Umumnya, kriteria yang terlihat pada bonsai-bonsai peninggalan orang kuno ialah batang yang tampak tua, lekukan yang unik, dan spesies pohon dengan usia panjang.

Seiring perkembangan zaman, banyak bonsai diciptakan pula dari hasil pemburuan di alam liar yang disebut "Yamadori". Pepohonan terpilih yang dicari pun masih sesuai dengan ciri pohon yang diambil oleh orang-orang Tiongkok kuno. Beberapa spesies pohon favorit termasuk Cemara, Pinus, dan Elm.

Karena sudah diburu sejak berabad-abad silam, kini semakin sedikit pepohonan unik di alam liar, ditambah banyak hutan lindung yang pepohonannya tidak boleh diambil.

Teknik Perantingan (Tiger Bark)
Maka, bonsai modern diciptakan dengan campur tangan manusia untuk mendapatkan estetika keindahan dan ilusi visual menggunakan teknik-teknik tertentu seperti ukiran pada batang, penekukan dahan, pengarahan ranting, dan lain sebagainya.

Konon, orang Tiongkok kuno mencari pohon tua yang kerdil (kerdil secara alami) di alam liar untuk dibawa dan ditanam dirumah karena pohon tersebut dapat mengeluarkan energi positif bagi pemeliharanya.

Pohon yang kerdil secara alami memang bukan pohon biasa, selain langka, tempat tumbuhnya pun jauh dari pemukiman manusia, misalnya di pegunungan bahkan mendekati kawah gunung (semakin tinggi gunung semakin rendah pohon-pohonnya).

Wahh.... Gak berani deh ngebayangin gimana repotnya orang zaman dulu mencari dan membawa pulang pohon dari ujung gunung kerumah tanpa kendaraan, perkakas, apalagi bantuan alat-alat modern.



Akhirnya, di abad ke-6 pula seseorang darii Jepang berguru ajaran Budha di Cina dan kembali ke Jepang dengan membawa oleh-oleh pohon kerdil di dalam wadah dangkal.

Penyebaran bonsai pun masuk ke Jepang kala itu yang masih bernama "Penjing" atau "Penzai".

Perkembangan di Jepang cukup bagus, banyak orang-orang Jepang menyukai bonsai dan akhirnya memberi nama "Bonsai" serta membuat aturan sederhana agar tidak sama dengan Penjing Cina.

Menurut halaman Wikipedia, perbedaan antara bonsai dan penjing adalah pada bentuknya. Berikut kutipannya :

PERBEDAAN BONSAI DAN PENJING

BONSAI adalah seni menanam pohon di dalam wadah dangkal yang fokus ke desain pohon. Bentuk pohon lebih halus dengan penataan batang, dahan, ranting, dan daun yang rapih serta dipadukan dengan pot tembikar (tanah liat) berwarna gelap seperti coklat muda atau coklat tua kehitaman.

PENJING adalah seni menanam pohon di dalam wadah dangkal yang fokus ke semua desain. Pohon lebih liar (bernuansa alami) dengan wadah dangkal, lebar, dan ditata bersamaan dengan ornamen penghias serta tak jarang yang menggunakan pot berwarna cerah, pot tanpa tepi, dan pot yang sebenarnya bukan pot (kreatifitas masing-masing seniman penjing).


Contoh Bonsai Jepang

Bonsai
Pinus Putih Jepang (Pinus parviflora) dibuat pada 1910. Bonsai ini dipajang di National Bonsai and Penjing Museum


Contoh Penjing Cina

Penjing
Trident Maple (Acer buergerianum) tidak diketahui usianya, tapi itu lebih dari 100 tahun. Bonsai ini dipajang di National Bonsai and Penjing Museum


Bonsai dan penjing semakin populer di abad ke-18, orang-orang samar menyebut penjing sebagai bonsai. Diujung kepopulerannya bonsai semakin banyak peminat dan tersebar ke berbagai negara terutama Amerika Serikat dan Eropa. Pada saat itu, bonsai hanya dimiliki oleh bangsawan dan menjadi ciri khas pohonnya orang kaya.




Akan tetapi, tahun demi tahun berjalan, di abad ke-19 orang-orang diseluruh dunia bisa membuat bonsai sendiri karena telah mengetahui secuil kriteria pohon yang bisa di bonsai termasuk pepohonan berdaun warna. Dan sejak saat itu pula bonsai menjadi hobi semua orang tanpa memandang latar belakang.

Begitupun di Indonesia, bonsai maupun penjing bisa dibuat oleh siapa saja yang ingin membuatnya. Kunci dari pembuatan bonsai atau penjing ini hanyalah kesabaran, ketelatenan, dan yang terpenting adalah kreatifitas.


Belum ada Komentar untuk "Sejarah Bonsai: Awalnya Bernama "Penjing" dan Berasal dari Cina"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel