Ciri Ciri Pohon Bajakah (Spatholobus littoralis) Di Alam Liar

Bajakah (Spatholobus littoralis) adalah spesies tanaman dalam genus Spatholobus, famili Leguminosae, asli dari Indonesia dan Filipina. Pohon bajakah memiliki dua nama sinonim lain yang diakui selain Spatholobus littoralis Hassk, itu adalah Butea littoralis Hassk Blatt dan Derris leytensis Merr.

Di Indonesia pohon bajakah tumbuh secara alami di Kalimantan dan Jawa. Pohonnya berbentuk semak belukar dan biasa menghuni hutan basah / lembap.



Bajakah dapat ditemui di Kalimantan Tengan, pohonya berbentuk semak atau pohon sedang yang mempunyai akar rambat panjang. Akar rambat pohon bajarkah dapat menjalar atau menggantung sepanjang lebih dari 5 meter, dan akar inilah yang sering digunakan oleh masyakarat Suku Dayak sebagai obat tradisional yang mujarap.

Tak hanya akarnya, seluruh bagian pohon bajakah juga dapat dijadikan sebagai obat herbal. Sebuah pengujian yang pernah dilakukan oleh mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat pada tahun 2012, membuktikan bahwa pohon bajakah mengandung zat senyawa fenolik, flavonoid, tanin, dan saponin yang dapat mempercepat penyembuhan luka.

Selidik punya selidik, ternyata ada tiga spesies pohon bajarkah yang tumbuh di pedalaman Kalimantan. Ketiga pohon tersebut sama-sama memiliki khasiat yang dapat menyembuhkan penyakit. Itu adalah Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis), Bajakah Kalalawit atau yang populer dengan nama Gambir Serawak (Uncaria gambir), dan Bajakah Lamei.

MANFAAT POHON BAJARKAH :

1.) Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis) - dipercaya sebagai obat kanker dari ekstrak batangnya yang mengandung senyawa fenolik, flavonoid, tannin, dan saponin mampu mempercepat proses penyembuhan luka.



2.) Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir) - mempunyai kandungan phenol dan antibacterial, selain itu dalam ekstrak bajakah kalalawit terdapat kandungan katekin yang cukup tinggi. Katekin inilah dipecaya dapat mencegah penyakit jantung, menurunkan berat badan, hingga membantu untuk pembentukan kolagen.


3.) Bajakah Lamei - masyarakat Kalimantan Tengah mempercayai bahwa dengan meminum cairan dari pohon bajakah lamei dipercaya dapat menyembuhkan diare.

Dulunya, kayu dari pohon bajarkan memiliki harga jual sekitar 20-50 ribu rupiah perkilogram. Namun setelah nama pohon bajarkah populer untuk mengatasi banyak penyakit berat seperti kangker dan jantung, harganya pun melambung tinggi, bahkan menyentuh jutaan rupiah.

Tapi sayang, karena harga dari akar dan batang bajarkah yang meroket ini berimbas pada banyak orang yang dengan sengaja datang ke pedalaman hutan Kalimantan Tengah untuk memburu pohon bajarkah di alam liar.

Bagikan Artikel ini