Artikel Pilihan

Ciri Ciri Pohon Mahoni (Swietenia mahagoni) Di Alam Liar

Bunga Mahoni

Mahoni (Swietenia mahagoni) adalah spesies pohon dari keluarga Swietenia yang berasal dari Florida Selatan, Amerika Serikat dan pulau-pulau di Karibia termasuk Bahama, Kuba, Barbados, Jamaika, Republik Dominika dan Haiti. Ini adalah spesies pohon bernilai ekonimi karena kayunya yang berkualitas.

Pohon mahoni dapat tumbuh subur di tanah berpasir yang dekat dengan pantai, dan ia menyukai tempat yang tersorot sinar matahari langsung sepanjang hari.

Pohon ini termasuk kuat karena mampu bertahan hidup di tanah yang gersang sekalipun. Walaupun tidak disirami selama berbulan-bulan, pohon mahoni masih mampu untuk bertahan hidup.



Syarat lokasi untuk budidaya pohon mahoni adalah ketinggian lahan maksimum 1.500 m dpl, curah hujan 1.524-5.085 mm/tahun, dan suhu udara antara 11°C - 36 °C.

SEJARAH POHON MAHONI

Penggunaan kayu mahoni pertama kali tercatat adalah pada tahun 1514. Pada tahun tersebut kayu mahoni diukir untuk menjadi salib yang ditempatkan di Katedral de Santa María la Menor di Santo Domingo (sekarang ibukota Republik Dominika). Kayu mahoni tersebut masih dalam kondisi sempurna setelah 500 tahun.

Selain itu, pada tahun 1540-an, penjelajah Spanyol menggunakan kayu mahoni untuk membuat kano (perahu kecil) dan untuk pekerjaan perbaikan kapal di Hindia Barat.

Penggunaan kayu mahoni berikutnya yang tercatat adalah pada tahun 1597, mengenai perbaikan untuk kapal Sir Walter Raleigh di Hindia Barat.

Penggunaan kayu mahoni yang terakhir dan berhasil didokumentasikan adalah untuk struktur bangunan yang dikerjakan pada tahun 1578 di Spanyol. Itu digunakan dalam konstruksi dan dekorasi interior salah satu tempat tinggal kerajaan termegah yang dibangun selama Renaissance di Eropa, El Escorial.

Manfaat dan bukti keawetan kayu mahoni sudah terkenal dan digunakan secara luas sejak zaman dahulu.

Penggunaan kayu mahoni secara besar-besaran pertama dilakukan di Spanyol dan Inggris untuk pembangunan kapal selama abad ke-18.

Mahoni menjadi pohon yang penting, karena untuk diambil kayunya yang berharga. Zaman keemasan pembuatan mebel Inggris di abad ke-18, itu rata-rata menggunakan kayu mahoni.

Seiring berjalannya waktu, kayu mahoni tidak hanya dimanfaatkan dan digunakan di Inggris, tetapi juga di Perancis, Spanyol dan Italia. Dan sekarang digunakan pada mebel dan kontruksi bangunan, serta di hampir seluruh dunia.




Bahkan di zaman modern seperti saat ini kayu mahoni masih digunakan dan semakin meluas penggunaannya untuk pembuatan fortepianos, astronomical and surveying instruments, dan kesing untuk benda-benda yang rumit seperti skala/jangka, mikroskop, dan mikrotom.

Saat ini pohon mahoni terdaftar sebagai pohon yang "Terancam" dalam catatan The International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan Preservation of Native Flora of Florida Act.


Ciri Ciri Daun Mahoni


Ciri Ciri Daun Mahoni

Daunnya menyirip, panjang 12-25 cm, dengan empat hingga delapan selebaran, masing-masing selebaran memiliki panjang 5-6 cm dan lebar 2-3 cm.


Ciri Ciri Bunga Mahoni


Ciri Ciri Bunga Mahoni

Pohon mahoni bisa berbunga setelah usianya lebih dari 7 tahun. Bunganya berbentuk silindris dan berwarna kuning kecoklatan.


Ciri Ciri Buah Mahoni


Ciri Ciri Buah Mahoni

Buahnya kecil, berbentuk kapsul yang panjangnya sekirat 5-10 cm, lebar 3-6 cm, dan berisi banyak biji.


Ciri Ciri Pohon Mahoni Di Alam Liar


Ciri Ciri Pohon Mahoni

Mahoni adalah pohon yang tumbuh setinggi 30-35 meter. Kulit batang pada pohon mahoni muda halus dan keabu-abuan, kemudian menjadi lebih gelap dan berkerut seiring bertambahnya usia pohon.

Pohon mahoni dapat bertahan hidup di tanah kering dan gersang, menjadikan pohon ini cocok dijadikan sebagai tanaman perdu tepi jalan raya. Bagi penduduk Indonesia khususnya Jawa, tanaman ini bukanlah tanaman yang baru, karena sejak zaman penjajahan Belanda, pohon mahoni dan rekan-rekannya (pohon asem), sudah banyak ditanam di pinggir jalan, terutama di sepanjang jalan yang dibangun oleh Daendels antara Anyer sampai Panarukan.

Sejak 20 tahun terakhir ini, tanaman mahoni mulai dibudidayakan karena kayunya mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kualitas kayunya keras dan sangat baik untuk mebel, furnitur, ukiran, dan kerajinan tangan.



MANFAAT POHON MAHONI :

Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47%-69% sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara.

Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen (O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar.

Saat hujan, akar pohon mahoni akan mengikat air, untuk membuat cadangan air.

Buah mahoni mengandung flavonoid dan saponin. Buahnya dilaporkan dapat melancarkan peredaran darah sehingga para penderita yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah disarankan memakai buah mahoni sebagai obat. Selain itu buahnya dikatakan dapat mengurangi kolesterol, mengurangi lemak di badan, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan dan lebam, mencegah penyakit sampar, membantu meningkatkan sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah, menguatkan fungsi hati, memperlambat proses pembekuan darah, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas.

Kualitas kayu mahoni berada sedikit dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai primadona kedua dalam pasar kayu.

Kulit batangnya digunakan untuk mewarnai pakaian. Sedangkan getahnya yang disebut juga "blendok" dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem.

Belum ada Komentar untuk "Ciri Ciri Pohon Mahoni (Swietenia mahagoni) Di Alam Liar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel