Artikel Pilihan

Teknik Pembibitan Pohon Apel yang Dapat Anda Lakukan

Pohon Apel
Pohon apel hanya terdapat di 10 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Pusat komoditas pohon apel terbesar di Indonesia ada di Malang, tepatnya Kota Batu. Kendala yang membuat pohon ini terbatas di Indonesia adalah iklim dan cuaca. 

Anda tetap bisa menanam pohon apel, meski tinggal di iklim dan cuaca yang kurang mendukung. Namun, anda harus mengetahui teknik pembibitan yang tepat untuk pohon dengan nama latin Malus domestica. Teknik pembibitan biasanya dilakukan untuk penanaman yang dilakukan secara vegetatif, yaitu cara mengambil bibit dari salah satu bagian pohon. 

Teknik Pembibitan Pohon Apel 

Pohon Apel
Sumber: Unsplash.com

1. Penempelan 

Tahap pertama yang harus anda lakukan dalam teknik pembibitan pohon apel adalah penempelan. Ada beberapa langkah dalam tahap ini, yaitu anda harus memilih batang yang memenuhi syarat. 

Batang yang harus ditempel minimal berumur 5 bulan dengan ukuran diameter kurang lebih 1 cm. Untuk lebih memudahkan proses selanjutnya, pilihlah batang pohon yang kulitnya mudah dikupas. 

Carilah mata tempel dari cabang yang masih sehat. Namun, anda harus memastikan telah memilih pohon apel yang unggul. Setelah menemukan mata tempel dari pohon ini, ambillah mata tempel tersebut sepanjang 2 cm. Saat mengambil mata tempel tersebut, pastikan tidak rusak. 

Buatlah sebuah bukaan pada kulit batang tempel tersebut dengan tinggi sekitar kurang lebih 20 cm. Tinggi bukaan kulit batang tersebut dihitung dari pangkal batang hingga mata tempel yang telah anda buat sebelumnya. 

Setelah menyiapkan mata tempel dan bukaan kulit batang, anda dapat memasukkan mata bukaan ke dalam bukaan kulit batang. Pastikan mata tempel menempel dengan baik pada kulit batang dan ikat dengan plastik putih hingga seluruh bagian tertutupi. 

Tunggu 2 hingga 3 minggu baru anda buka plastik tersebut dan kompres dengan zat pengatur tumbuh atau ZPT. Pada saat ini, dapat dipastikan kalau mata tempel telah menempel dengan bukaan kulit batang dan memiliki warna hijau yang cerah. 

Kerat batang 2 cm di atas mata tempel dengan posisi yang melintang dan agak sedikit condong ke atas. Pada bagian yang anda kerat tersebut akan menjadi bibit pohon apel dan tumbuh mata tunas yang baru. 

2. Penyambungan 

Teknik pembibitan lainnya yang bisa anda lakukan selain penempelan adalah penyambungan. Cara ini memiliki konsep yang hampir sama dengan cara yang sebelumnya di jelaskan. Bagian yang akan disambung adalah batang atas atau entres berupa cabang. 

Potonglah terlebih dahulu batang bawah yang anda tempel sebelumnya pada ketinggian 20 cm dari jarak leher akar. Setelah itu, potong bagian pucuknya. Belah bagian tersebut dari tengah batangnya hingga sedalam 2 sampai 5 cm. 

Entres atau batang atas akan dipotong sepanjang 15 cm. Buang daun jika ada yang tumbuh di bagian tersebut. Kemudian iris pangkal batang bagian atas tersebut hingga membentuk baji. Samakan panjang irisan bagian atas dengan bagian bawah. 

Sisipkan batang bagian atas ke dalam batang bagian bawah. Pastikan kalau kedua kambium tersebut bertemu agar dapat menyambungkan akarnya. Setelah itu, ikat kedua bagian tersebut dengan tali plastik dan tali rafia. Pastikan anda telah mengikatnya dengan sangat rapat. 

Dua sampai tiga minggu setelah anda menutup sambungan tersebut dengan plastik, anda dapat membuka plastik tersebut dan melihat sambungannya. Sambungan yang berhasil akan menumbuhkan akar. Jika belum tumbuh akar, berarti teknik penyambungan yang anda lakukan masih belum berhasil. 


Cara Pemeliharaan Bibit Pohon Apel 

Kalau anda sudah berhasil melakukan salah satu dari kedua teknik pembibitan tersebut, maka anda harus masuk pada tahap selanjutnya. Tahap ini adalah tahap yang sangat penting untuk menentukan kualitas pohon apel nantinya. Tahap yang dimaksud adalah tahap perawatan. 

Ada beberapa langkah perawatan yang dapat anda lakukan. Yang pertama adalah pemupukan. Berikan pupuk kepada bibit pohon apel secara rutin, setidaknya 1 sampai 2 bulan sekali. Pilih jenis pupuk urea atau phosphate. Jangan memberikan pupuk kepada bibit ini terlalu banyak, cukup 5 gram saja. 

Cara memberikan pupuknya sangat mudah, cukup taburkan pupuk secara melingkar di sekitar bibit pohon apel. 

Lakukan juga proses penyiangan jika terdapat gulma di sekitar media tanam tempat anda menanam bibit pohon apel ini. Gulma akan mengambil nutrisi yang sangat dibutuhkan bibit apel. 

Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma tersebut dan memastikan tidak ada lagi akar yang tersisa di media tanam tempatnya tumbuh. Anda dapat menggunakan tangan langsung atau sabit untuk mencabut tanaman gulma. 

Setelah mencabut tanaman gulma, segera bakar tanaman tersebut untuk memastikan tidak ada akar yang jatuh kembali di tanah dan tumbuh kembali sehingga mengganggu pohon apel atau tanaman yang lain. 

Hama atau penyakit tidak hanya menjangkit pohon apel yang telah dewasa. Apel yang masih berupa bibit juga dapat diserang oleh hama dan penyakit. Untuk mengatasinya gunakan insektisida dan fungisida. 
Pohon Apel
Sumber: Unsplash.com

Dari kedua teknik pembibitan tersebut, teknik apakah yang anda gunakan? Teknik mana pun yang anda gunakan, pastikan anda melakukannya dengan benar agar pohon apel dapat tumbuh dengan optimal.

Belum ada Komentar untuk "Teknik Pembibitan Pohon Apel yang Dapat Anda Lakukan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel