Artikel Pilihan

Ciri Ciri Pohon Walikukun (Schoutenia ovata) Di Alam Liar

Walikukun

Walikukun (Schoutenia ovata) adalah spesies pohon anggota suku Tiliaceae. Pohonnya biasa ditemukan di hutan-hutan sekunder daerah Jawa dan Indonesia bagian timur.

Pohon walikukun dikenal dengan banyak nama lokal seperti Harikukun, Lanji, Kokon, Walèkokon, Daeng Nieo, Daeng Samae, Daeng Saeng, Popel Thuge, East Indian Wood, dan Ach-sat.



Pohon walikukun dapat dimanfaatkan kayunya sebagai gagang perkakas, tombak, dan kayu bakar. Sedangkan kulit kayunya bisa dipakai untuk tali karena teksturnya yang mirip seperti kulit kayu Waru.

Di banyak daerah khususnya di Pulau Jawa, pohon walikukun memiliki mitos yang cukup dipercaya, yaitu pohonnya dapat melindungi rumah dari gangguan makhluk halus / goib dengan cara ditanam di sudut-sudut pekarangan rumah.


Ciri Ciri Daun Walikukun


Ciri Ciri Daun Walikukun
Source : commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko

Daun walikukun berseling, bulat telur atau lonjong, panjang 12-17 dan lebar 4-8 cm, berbulu halus, berwarna hijau dibagian atas dan coklat kemerahan dibagian bawah.


Ciri Ciri Bunga Walikukun


Ciri Ciri Bunga Walikukun
Source : flickr.com/Hai Le

Bunganya berwarna putih kekuningan dan tersusun dalam tandan.




Ciri Ciri Pohon Walikukun


Ciri Ciri Pohon Walikukun
Source : facebook.com

Pohon walikukun dapat tumbuh menjadi pohon sedang dengan ketinggian maksimal 20-23 meter di habitatnya. Tapi, jika dipelihara pada area yang tidak sesuai dengan kondisi habitat asalnya, pohon ini mungkin akan tumbuh kurang dari 15 meter.

Kayu walikukun berwarna coklat kemerahan hingga coklat tua dan termasuk kayu terbaik karena spesifikasinya yang berat, keras, padat, halus, dan tidak mudah patah. Karena keuletan dan keawetannya yang amat baik, kayu walikukun banyak dipakai sebagai bantalan rel kereta, roda pedati, tiang, pagar, gagang perkakas, tongkat, pipa rokok, sendok dan garpu kayu, serta tasbih.


Belum ada Komentar untuk "Ciri Ciri Pohon Walikukun (Schoutenia ovata) Di Alam Liar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel