Artikel Pilihan

Ciri Ciri Pohon Jentiri / Ganitri (Elaeocarpus ganitrus) Di Alam Liar

Benih Jentiri

Jentiri (Elaeocarpus ganitrus) adalah pohon berdaun lebar dan besar yang selalu hijau. Benihnya bernilai ekonomi dan sudah digunakan secara tradisional untuk membuat tasbih dalam agama Hindu.

Benih atau biji jentiri dikenal sebagai Rudraksha atau Rudraksh. Itu disebut Rudrākṣa dalam bahasa Sansekerta.

Rudraksha dapat diproduksi dari beberapa spesies pohon jentiri namun, spesies Elaeocarpus ganitrus adalah spesies utama yang digunakan dalam pembuatannya.

Rudraksha adalah bahasa Sansekerta yang terdiri dari nama Rudra ("Shiva") dan akṣha ("mata").



Pohon jentiri memiliki beberapa nama sinonim di Indonesia yang sering digunakan masyarakat seperti Ganitrus, Ganitri, dan Jentiri.

Pohon jentiri tumbuh di daerah dataran tinggi Gangga di kaki gunung Himalaya dan beberapa wilayah Asia Tenggara yang meliputi Nepal, Indonesia, Papua Nugini, Australia, Guam, dan Hawaii.

Buah jentiri muncul dengan warna kulit luar biru. Beberapa orang menyebut buah jentiri dengan nama manik-manik biru atau blueberry.

Benih jentiri terutama digunakan di India, Nepal, dan Indonesia sebagai manik-manik untuk aksesoris, malas, dan tasbih. Bebih-benih ini dikaitkan dengan manik-manik langka, maka dari itu benih jentiri sangat dihargai dan berharga.


Ciri Ciri Daun Jentiri


Ciri Ciri Daun Jentiri

Daunnya panjang 20-30 cm dan lebar 7-10 cm.


Ciri Ciri Bunga Jentiri


Ciri Ciri Bunga Jentiri

Bunga jentiri berwarna putih dan berbentuk runduk menghadap tanah / menjuntai.


Ciri Ciri Buah Jentiri


Ciri Ciri Buah Jentiri

Pohon jentiri dewasa menghasilkan antara 1.000 dan 2.000 buah setiap tahun. Buah jentiri ditutupi dengan kulit buah berwarna biru ketika sudah matang.

Ciri Ciri Benih Jentiri

Benih jentiri memiliki antara 1-21 garis (mukhi), namun baru-baru ini ditemukan yang memiliki 27 garis di Nepal. Umumnya benih jentiri memiliki 4-6 garis, dan yang paling jarang adalah yang memiliki satu garis.

Benih jentiri dari Nepal dan Indonesia berukuran antara 25-30 mm. Buah jentiri sendiri memiliki banyak varian warna selain biru, seperti putih, merah, coklat (paling umum), kuning, dan hitam, itu tergantung dari spesiesnya.


Ciri Ciri Pohon Jentiri


Ciri Ciri Pohon Jentiri

Jentiri adalah pohon yang selalu hijau yang tumbuh dengan cepat. Pohon ini mulai berbuah setelah ditanam 3-4 tahun dari bibitnya.

Pohon jentiri dapat tumbuh hingga 60ketinggian 20-25 meter dan mudah ditemukan di dataran Gangetic di kaki pegunungan Himalaya.

Saat ini ada lebih dari 300 spesies Elaeocarpus, 35 diantaranya ditemukan di India.

Pohon jentiri cenderung tumbuh di lahan yang sempit daripada di lahan terbuka. Saat pohon jentiri menjadi dewasa, akarnya naik ke permukaan tanah.


MANFAAT POHON JENTIRI :

Zat-zat yang terkandung dalam pohon jentiri adalah : elaeocarpidine, isoelaeocarpine, epiisoelaeocarpiline, rudrakine, flavonoid, quercetin, pitosterol, lemak, alkaloid, karbohidrat, etanol, protein, tanin, asam galat dan asam ellagic.

Dalam Ayurveda, benih, kulit kayu dan daun pohon jentiri, yang memiliki efek antibakteri, digunakan untuk mengobati gangguan mental, sakit kepala, demam, penyakit kulit dan penyakit lainnya. Daging buah digunakan untuk mengobati epilepsi, penyakit kepala dan penyakit mental.



KEGUNAAN BENIH JENTIRI DALAM KEAGAMAAN :

Ada tradisi mengenakan 108 tasbih dari benih jentiri di India, khususnya di dalam Shaivisme. Itu karena ada hubungannya dengan Shiva yang memakai karangan bunga rudraksha.

Umat ​​Hindu telah menggunakan benih jentiri malas sebagai rosario untuk tujuan meditasi dan menyucikan pikiran, tubuh dan jiwa sejak abad ke-10.

Biji-biji jentiri dirangkai sebagai mala atau tasbih dan digunakan untuk menghitung pengulangan doa. Agama-agama yang menggunakan tasbih untuk mengucap dan menghitung doa termasuk Islam, Hindu, dan Kristen (rosario).

Setiap agama menggunakan biji atau benih yang berbeda-beda jumlahnya pada rangkaian tasbih.

Belum ada Komentar untuk "Ciri Ciri Pohon Jentiri / Ganitri (Elaeocarpus ganitrus) Di Alam Liar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel