Artikel Pilihan

Aglaonema Berpotensi Sebagai Tanaman Hias untuk Diekspor


Ciri Ciri Pohon Aglonema

Di tengah pandemik Covid-19, Kementerian Pertanian masih tetap menjalankan tupoksinya. Tentu hal ini sangat menguntungkan bagi pembudidaya tanaman hias juga para petani untuk melakukan ekspor ke luar negeri. Tak lepas juga para pembudidaya tanaman hias aglaonema yang masih meraup keuntungan di masa lockdown.

Dalam ketetapan Kementerian Pertanian, ada beberapa perizinan hortikultura yang telah diterbitkan tentang ekspor produk tanaman atau tumbuhan. Hal ini tetap diadakan karena untuk menjaga keseimbangan perekonomian negara. Bahkan Kepala Menteri Pertanian, Sahrul Yasin Limpo telah meningkatkan aktivitas ekspor dengan komoditas pertanian hingga tiga kali lipat. Program ini dinamakan GraTiEks.

Benih tanaman hias adalah salah satu komoditas pertanian yang diizinkan untuk melakukan kegiatan ekspor. Sudah ada beberapa CV pertanian yang telah mengekspor benih tanaman hias aglaonema hingga ke Jepang. Karena pada dasarnya, negeri Matahari Terbit ini sangat menyukai tanaman hias aglaonema dari Indonesia yang merupakan negara dengan iklim tropis. Tentunya hal ini menjadi potensi pasar yang sangat bagus dalam dunia agribisnis.



Ekspor Aglaonema ke Jepang

Tanaman hias aglaonema atau biasa dikenal dengan sebutan ‘Sri Rejeki’ adalah tanaman yang sangat baik dan dapat tumbuh optimal di daerah beriklim tropis, salah satunya Indonesia. Tanaman hias dengan berbagai macam warna, bentuk, dan ukuran daun membuat daya tarik tersendiri bagi pecinta tanaman hias baik dari dalam maupun luar negeri.

Di pertengahan bulan Maret lalu tercatat lebih dari 5 ribu batang yang telah diekspor ke Jepang dari Indonesia. Tentu hal ini merupakan catatan bisnis tanaman yang sangat fantastis.

Namun jenis aglaonema yang diekspor ke Jepang adalah jenis khusus di mana sebagai varian aglaonema favorit negeri Jepang. Selain itu, tanaman yang diekspor juga harus memenuhi kriteria seperti bebasnya dari hama penyakit, kesehatan tanaman, hingga keindahan bentuk dari aglaonema itu sendiri.

Jadi untuk melakukan ekspor ke negeri luar harus melewati prosedur cek laboratorium terlebih dahulu untuk di cek kondisi dari tanamannya.

Prihasti Setyanto, Direktur Jenderal Hortikultura berharap bahwa peluang ekspor komoditas tanaman hias dapat dimanfaatkan oleh para petani dan pembudidaya tanaman hias. Sehingga, ia mengharapkan para pembudidaya dapat membaca peluang ini, apalagi di masa pandemik Covid-19.
Ciri Ciri Pohon Aglonema
Sumber: insvira.com

Mengenal Aglaonema dengan Baik

Dalam melakukan kegiatan ekspor tanaman hias aglaonema tentunya kita perlu mengetahui dan mengenal bagaimana perilaku aglaonema terhadap daerah beriklim tropis. Dengan begitu kita mampu memahami apa yang diperlukan dalam melakukan perawatan aglaonema dan kita bisa merawatnya dengan baik. Sehingga kita menghasilkan aglaonema berkualitas untuk diekspor ke luar negeri dan menjadi ladang bisnis bagi kita.

Mungkin sudah banyak orang yang mengetahui aglaonema sebagai tanaman hias yang cukup populer di Indonesia. Namun masih banyak juga yang belum mengetahui bagaimana cara mengenal aglaonema dengan baik.

Hal ini mungkin dikarenakan masih kurangnya informasi mengenai peluang bisnis aglaonema. Bahwa sebenarnya aglaonema adalah tanaman hias yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi karena nilai estetikanya yang mampu dijadikan sebagai hiasan pekarangan rumah maupun di dalam ruangan.

Aglaonema berasal dari bahasa Yunani Kuno yang terdiri dari dua kata yaitu Aglaos dan Nema. Aglaos berarti terang, dan nema artinya benang sari. Sehingga bisa diartikan bahwa aglaonema adalah tanaman hias yang memiliki benang sari dengan sinar yang terang atau seolah bersinar saat terkena pantulan sinar matahari maupun lampu neon.

Tak hanya di pekarangan rumah, bahwa aglaonema juga sangat cocok dijadikan sebagai hiasan di dalam ruangan. Biasanya tanaman hias ini diletakkan di atas meja sebagai hiasan di dalam ruangan.



Umumnya, aglaonema berasal dari negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan seperti Cina, Filipina, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Indonesia tentunya.

Habitat aglaonema sangat cocok di wilayah pedalaman hutan yang berada di dataran rendah dan sedang, atau di area kaki gunung. Karena tanaman hias ini hanya memerlukan intensitas cahaya dengan terbatas yaitu sekitar 10 sampai 30 persen saja.

Nah, jika kita sudah mengenal baik bagaimana sikap hidup dari tanaman hias aglaonema, maka kita bisa melakukan budidaya dengan baik dan siap ekspor ke luar negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada peraturan Menteri Pertanian.

Belum ada Komentar untuk "Aglaonema Berpotensi Sebagai Tanaman Hias untuk Diekspor"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel